Senin, 6 Oktober 2025

Muzani Ungkap Ada Orang Sekitar Istana Beri Tawaran Agar Gerindra Masuk Kabinet Jokowi

Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani tidak menampik ada tawaran untuk masuk dalam Kabinet Jokowi jilid II.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Taufik Ismail
Sekjen Gerindra Dan Wakil Ketua BPN, Ahmad Muzani di kediaman Prabowo Subianto, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan dijadwalkan, Jumat, (24/5/2019). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani tidak menampik ada tawaran untuk masuk dalam Kabinet Jokowi jilid II.

Ia menyebut tawaran tersebut berasal dari orang sekitar Istana.

Namun, Muzani menegaskan Gerindra tidak serta merta menerima tawaran tersebut

"Pembicaraan itu memang ada dan kita tak bisa pungkiri bahwa ada pembicaraan, ada pemikiran di sekitar Istana untuk itu," ujar Ahmad Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (7/10/2019).

Baca: Arema FC Bakal Mainkan Empat Pemain Intinya yang Sempat Cedera Saat Dijamu PSM Makassar

"Sekali lagi kita tak serta-merta menerima tawaran itu sebagai sebuah... tidak. Karena sekali lagi kita merasa 2019 dalam Pilpres kemarin kita adalah kompetitor yang berseberangan dengan Jokowi," lanjutnya.

Muzani mengungkapkan partainya menawarkan sejumlah konsep kepada kabinet Jokowi jilid II.

Wakil Ketua MPR ini menjelaskan, Gerindra menawarkan konsep tentang swasembada pangan, energi, dan air.

Baca: SAPMA Pemuda Pancasila Salurkan Bantuan Air Bersih Untuk Warga Gunung Kidul

Jika konsep itu diterima, Gerindra akan menindaklanjuti soal tawaran masuk kabinet.

Termasuk sosok kadernya yang berkompeten masuk kabinet untuk menjalankan konsep tersebut.

"Jika (konsep) ini dianggap tidak bertentangan atau malah diterima tentu kita bicara portofolio tentang kemungkinan orang-orang, portofolio dan orang yang kemungkinan bisa jalankan konsep itu," ucapnya.

Prabowo agak kecewa

Ahmad Muzani menyebut Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto agak kecewa dengan gagalnya Gerindra menduduki kursi Ketua MPR.

Padahal, menurut Sekjen Partai Gerindra tersebut, ada rencana rekonsiliasi setelah Pilpres 2019 dan posisi Ketua MPR disebut-sebut sebagai bagian dari rekonsiliasi tersebut.

"Agak kecewa karena katanya kita mau reunifikasi, katanya kita mau rekonsiliasi, tapi diminta untuk kita minta hanya sekadar Ketua MPR, enggak ada yang setuju. Kira-kira begitu," kata Ahmad Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (7/10/2019).

Baca: Cina Demonstrasi Kekuatan Senjata Canggih dengan Parade Militer

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved