Senin, 6 Oktober 2025

Demo Tolak RUU KUHP dan KPK

Jubir Gebrak Bantah Aksi Mereka Ditunggangi, Ini Murni dari Hati Rakyat

Nining menjelaskan, Gebrak menyoroti sejumlah RUU yang tidak pro-rakyat. Mereka datang menuntut DPR menghentikan pengesahan pasal-pasal bermasalah itu

Editor: Johnson Simanjuntak
Lusius Genik
demo 

Laporan wartawan tribunnews.com, Lusius Genik

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru bicara Gerakan Buruh bersama Rakyat (Gebrak), Nining Elitos, bantah anggapan yang menyebut aksi mereka ditunggangi.

Dia mengatakan, unjuk rasa merupakan bentuk penolakan yang lahir dari hati nurani rakyat.

"Kami katakan, kami sebagai buruh, bergerak menggunakan tangan dan kaki kami sendiri. Ini dari hati nurani rakyat, kami tidak ditunggangi," ujar Nining kepada wartawan tribunnews.com, Senin (30/9/2019).

Nining menjelaskan, Gebrak menyoroti sejumlah RUU yang tidak pro-rakyat. Mereka datang menuntut DPR menghentikan pengesahan pasal-pasal bermasalah itu.

Baca: Peneliti: Dibanding Uji Materi di MK, Perppu KPK Adalah Solusi

"Lepaskan pasal-pasal ngawur. Kami minta agar Pemerintah menghentikan segala UU yang tidak pro-rakyat," katanya.

Dia menambahkan, buruh tidak pernah menuntut penurunan Presiden. Mereka juga mengaku tidak berupaya menggagalkan pelantikan Presiden.

"Tidak ada upaya penggagalan pelantikan Presiden. Kami hanya minta perbaikan kondisi rakyat hari ini dan hentikam kriminalisai kepada rakyat," ujar Nining.

Menurutnya, banyak UU yang akan disahkan tidak melibatkan para pemangkun kepentingan. Itu memicu mereka untuk berunjuk rasa dan menyalurkan aspirasi.

Setelah itu, Nining mengungkapkan banyak kelompok yang akan turun dalam unjuk rasa kali ini.

"Banyak yang akan turun. Tuntutan kami sama, cabut UU yang tidak pro rakyat dan UU KPK yang telah disahkan," kata Nining.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved