Demo Tolak RUU KUHP dan KPK
Jokowi Betemu Relawan Selama 2,5 Jam di Istana Bicarakan Soal Aksi Demonstrasi Hingga UU KPK
Sekitar 20 orang relawan Jokowi diundang ke Istana Negara untuk bersilaturahmi, , Jumat (27/9/2019).
Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekitar 20 orang relawan Jokowi diundang ke Istana Negara untuk bersilaturahmi, , Jumat (27/9/2019).
Kedatangan 20 orang relawan tersebut dalam rangka memberi dukungan dan masukan kepada Jokowi dalam menyikapi kondisi negara saat ini.
"Kami relawan dari berbagai organisasi bersilaturahmi dengan beliau (Jokowi). Memberi dukungan, simpati, penguatan dan pertimbangan dari berbagai perspektif apa yang terjadi pada masalah Papua, demonstrasi di Jakarta dan berbagai daerah, UU KPK, dan RKUHP," ujar Rizal Malarangeng usai pertemuan.
Baca: Ratusan Pelayat Datangi Rumah Duka Mahasiswa UHO Kendari yang Tewas Ditembak Saat Demo
Baca: Ayu Ting Ting Belum Izinkan Bilqis Terjun ke Industri Hiburan Meskipun Sering Dapat Tawaran Iklan
Rizal Malarangeng mengatakan silaturahmi dengan Jokowi berlangsung sekitar 2,5 jam.
Dalam kesempatan tersebut, lanjut Rizal Malarangeng, Presiden Jokowi menegaskan Indonesia adalah milik kita semua.
Sehingga baik yang menang maupun yang kalah dalam Pilpres 2019 harus ikut bersama-sama membangun Indonesia.
Lebih lanjut, Dedi Mawardi dari Seknas Jokowi menyampaikan keprihatinannya atas kondisi dan situasi bangsa saat ini.
Baca: Hasil Autposi Mahasiswa yang Tewas di Kendari: Tewas karena Peluru Tajam hingga Klaim Polri
Dia berharap betul-betul ada solusi terbaik untuk memuaskan semua pihak dan menjawab seluruh permasalahan yang ada.
"Presiden sangat terbuka pada usulan dari siapapun. Nanti setelah kita akan dipanggil lagi teman-teman dari mahasiswa, teman buruh dan lainnya," ungkap Dedi.
Baca: Bastian Steel Ungkap Perannya Sebagai Anak Manja yang Terjerumus Pergaulan Bebas
"Kita akan berdiri di belakang beliau (Jokowi) apapun yang beliau putuskan. Relawan siap backup kapan saja dan dimana saja," tambah Dedi.
Diketahui sehari sebelumnya, Kamis (26/9/2019) Jokowi juga mengundang sejumlah pihak.
Pertama Jokowi mengundang para tokoh lintas agama.
Sore harinya, Jokowi mengundang puluhan tokoh senior mulai dari seniman, budayawan, ahli hukum, pengusaha dan lainnya.
Hasilnya, Jokowi mengaku bakal mempertimbangkan terbitnya Perppu atas UU KPK yang telah disahkan oleh DPR melalui rapat paripurna.
Kapan keputusan terbitnya Perppu, menurut Jokowi akan disampaikan dan ditimbang-timbang dalam tempo secepat-cepatnya.
Pertimbangkan keluarkan Perppu KPK
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempertimbangkan terbitkan Peraturan Pemerintah Pengngganti Undang-Undang (Perppu) tentang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Langkah tersebut diambil setelah Jokowi menerima banyak masukan dari sejumlah tokoh mengenai UU KPK hasil revisi.
"Tadi banyak masukan dari para tokoh pentingnya menerbitkan Perppu," ujar Jokowi dalam jumpa pers bersama para tokoh di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (26/9/2019).
Jokowi akan mengkaji dan mempertimbangkan masukan dari para tokoh tersebut.
"Tentu saja ini akan kita hitung kalkulasi, akan kita pertimbangkan, terutama dari sisi politiknya," jelas Jokowi.
Baca: Profil & Jejak Karier Roy Kiyoshi, Sosok yang Mengaku Punya Kemampuan Melihat Masa Depan & Masa Lalu
Baca: 5 Fakta Tewasnya Mahasiswa UHO Kendari saat Demo, Bantahan Polisi hingga Tanggapan Istana
Baca: KPK Jadwalkan Periksa Imam Nahrawi Sebagai Tersangka Besok
Jokowi berjanji akan segera mengkaji dan memutuskan akan menerbitkan Perppu atau langkah lain.
"Tadi sudah saya sampaikan kepada beliau-beliau ini secepat-cepatnya dalam waktu sesingkat-singkatnya," ujar Jokowi.
"Nanti setelah kita putuskan akan kita sampaikan kepada para senior, dan para guru-guru saya," tambah Jokowi.
Akan temui mahasiswa
Presiden Jokowi rupanya mendapatkan banyak masukan dari puluhan tokoh senior di berbagai bidang yang diundang ke Istana Merdeka, Kamis (26/9/2019) sore.
Kabar menggembirakan, Jokowi berjanji bakal mempertimbangkan untuk menerbitkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (Perppu) untuk menggantikan UU KPK yang telah disahkan DPR melalui paripurna.
Lanjut mengenai banyaknya gelombang aksi mahasiswa hingga pelajar baik di daerah maupun di ibu kota, Jokowi mengapresiasi aksi-aksi tersebut karena itu bentuk demokrasi.
Baca: Kontribusi Karya Anak Bangsa Bantu Pelayanan Publik di Setiap Daerah
Baca: Hadiri INDOTREX 2019 bersama Bukalapak, Banyak Promo Merk Lokal dan Internasional, Lho!
Baca: Bertemu Tokoh Bangsa di Istana, Presiden Jokowi Pertimbangkan Penerbitan Perppu UU KPK
"Apresiasi saya terhadap demonstrasi mahasiswa yang saya kira sebuah bentuk demokrasi di negara kita. Dan masukan-masukan yang disampaikan dalam demontrasi menjadi catatan besar dalam rangka memperbaiki yang kurang di negara kita," tutur Jokowi di Istana Merdeka.
Mantan Wali Kota Solo ini menekankan yang paling penting ialah aksi unjuk rasa jangan sampai merusak fasilitas umum dan anarkis.
"Besok kami akan bertemu dengan para mahasiswa, utamanya BEM," tegas Jokowi.