Gempa Hari Ini
BMKG: Gempa 6,8 Guncang Ambon dan 5,0 di Labuan Bajo Pagi Ini, Tak Berpotensi Tsunami
BMKG mencatat, dua gempa mengguncang dua wilayah Indonesia dalam waktu yang bersamaan Kamis (26/9/2019) pagi ini.
BMKG mencatat, dua gempa mengguncang dua wilayah Indonesia dalam waktu yang bersamaan Kamis (26/9/2019) pagi ini.
TRIBUNNEWS.COM - Dua gempa mengguncang dua wilayah Indonesia dalam waktu yang bersamaan, Kamis (26/9/2019) pagi ini.
BMKG mencatat, gempa pertama menggoyang Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) pukul 06:44:27 WIB.
Gempa berkekuatan 5,0 dengan titik koordinat 8.38 LS - 119.82 BT.
Pusat gempa berada di 15 km Barat Laut Labuan Bajo, NTT dengan kedalama 175 Km.
Gempa dirasakan dalam skala MMI, yaitu III-IV di Labuan Bajo dan I-II di Ruteng.
Baca: BMKG Catat Gempa M 6.8 Guncang Ambon Maluku Pagi Ini, Tidak Berpotensi Tsunami
"Info Gempa Mag:5.0, 26-Sep-19 06:44:27 WIB, Lok:8.38 LS, 119.82 BT (15 km BaratLaut LABUANBAJO-NTT), Kedlmn:175 Km," tulis akun Instagram BMKG.
Tak lama kemudian, gempa mengguncang wilayah Ambon, Maluku.
Gempa yang mengguncang Ambon berkekuatan 6,8.
Gempa terjadi pada pukul 06:46:45 WIB dengan titik koordinat 3.38 LS - 128.43 BT.
Pusat gempa berada di 40 km TimurLaut Ambon, Maluku dengan kedalaman 10 Km.
Menurut BMKG, gempa ini tidak berpotensi tsunami.
"#Gempa Mag:6.8, 26-Sep-19 06:46:45 WIB, Lok:3.38 LS,128.43 BT (40 km TimurLaut AMBON-MALUKU), Kedlmn:10 Km, tdk berpotensi tsunami," tulis BMKG.
BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan terus mengikuti informasi dari BMKG.
Baca: Prakiraan Cuaca BMKG 33 Kota Hari Ini, Kamis 26 September: Palangkaraya-Banjarmasin Waspadai Asap
Arti skala MMI
Skala MMI (Modified mercalli Intensity) adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa.
Skala MMI dibagi menjadi 12 berdasarkan informasi korban selamat dan kerusakan yang terjadi akibat gempa bumi tersebut.
I MMI
Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.
II MMI
Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang
III MMI
Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
IV MMI
Pada siang hari dirasakan oleh banyak orang dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan berbunyi.
V MMI
Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerbah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran dirasakan oleh semua penduduk.
Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI
Tiap-tiap orang kelaur rumah.
Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik.
Pada bangunan yang kontruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah.
Terasa oleh orang yang naik kendaraan.
VIII MMI
Kerusakan ringan pada banguna dengan konstruksi yang kuat.
Retak-retak pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak.
Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI
Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama seklai, tanah terbelah, rel melengkung sekali.
XII MMI
Hancur sama sekali, gelombang pada permukaan tanah. Pemandangan gelap. Benda-benda terlempar ke udara.
(Tribunnews.com/Sri Juliati/Tiara Shelavie)