Rusuh di Papua
31 Orang Meninggal Dunia dan 6.311 Orang Mengungsi Akibat Rusuh di Wamena
Korban meninggal dunia akibat kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, terus bertambah.
Ia juga menyatakan, sudah bertemu dengan ketua Pagubuyan masyarakat yang ada di Jayawijaya.
“Kami bicara dan mengajak masyarakat kembali membuka toko dan kiosnya seperti sedia kala,”ujarnya.
Mengenai pihak yang menggerakan aksi dan berbuntut rusuh, sudah ditangani sepenuhnya aparat keamanan.
”Kita berharap pihak keamanan dapat menangkap aktor intelektual yang menyebabkan kejadian ini dan diproses sesuai hukum yang berlaku,” tegasnya.
Baca: Mendagri Minta Kepala Daerah Cermati Gelagat Politik di Wilayah Masing-masing
“Karena adik-adik kita ini setelah kita tanya, mereka juga menjadi korban oleh aktor, mereka mau ajak demo, mereka tidak mau mereka siram bensin, ada yang dipukul,” ungkap Esmon.
Bupati Kabupaten Jayawijaya, Jhon Richard Banua SE MSi meminta seluruh ASN dilingkungan
pemerintah Kabupaten Jayawijaya untuk kembali beraktivitas seperti biasa.
“Saya minta ASN kembali berkantor dan bekerja, agar pemerintahan bisa berjalan dengan baik dan bisa membantu masyarakat yang ada di tempat,” kata Bupati.
Bupati juga berharap kepada ASN, dapat meluangkan waktunya untuk menjadi tenaga sosial di tempat-tempat pengungsian.

Dinas Perindustrian Perdagangan Dan Koperasi (Disnakerindag) Kabupaten Jayawijaya menjamin ketahanan Bahan Pokok di Kabupaten Jayawijaya aman.
Hal itu dikatakan Kepala Bidang Perdagangan Disnakerindag Jayawijaya, Arisman Chaniago.
“Memang kami dapat info, beberapa pedagang yang membuka usahanya dan menaikan harga di pasaran. Sehingga kami himbau para pedagang jangan ambil kesempatan ditengah kesusahan warga,” ujarnya.
Ia mengatakan sudah memerintahkan membuat pemberitahuan kepada pedagang di Wamena, untuk membuka kios guna melayani kebutuhan masyarakat.
Baca: Data BNPB: 20 Orang Meninggal Dunia Akibat Gempa di Ambon, Ratusan Luka
Mengenai harga bensin di pasaran yang mencapai Rp 80 ribu, Arsman mengungkapkan, harga BBM naik akibat kelangkaan BBM di Kota Wamena setelah dibakarnya APMS Anwarudin.
“Kalau harga BBM mencapai Rp 100 ribu di kota Wamena, itu harga yang ditetapkan oknum dan kami akan tindak tegas jika hal itu terus berlangsung, dengan mencabut surat ijinnya,” tegas Arisman.
Bupati juga meminta dinas terkait turun kelapangan guna memantau harga BBM dan bahan pokok.
Sedangkan keteraediaan obat-obatan di Rumah Sakit Wamena dianggap cukup.
“Stok obat aman, tapi dengan keadaan yang tidak terduga ini kami pun sudah meminta droping obat dari provinsi dan hari ini obat naik,” ungkap Direktur RSUD Wamena dr Felly. (Kontributor Tribunnews.com/Banjir Ambarita)