Selasa, 30 September 2025

Demo Tolak RUU KUHP dan KPK

Wisatawan Mulai Resah Berkunjung ke Bali

Meski baru hanya sebatas rancangan, Dede mengatakan hal itu ternyata sudah membuat tamu-tamu yang datang ke Bali menjadi resah.

Editor: Dewi Agustina
Tribun Bali/I Nyoman Mahayasa
Ratusan mahasiswa juga menggelar aksi demo di Renon, Denpasar, Bali. Aksi ini menuntut dibatalkannya RUU KUHP dan beberapa RUU lainnya, Selasa (24/9/2019). Tribun Bali/I Nyoman Mahayasa 

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Kehadiran sosok Dede Bajraskara menyita perhatian di antara ratusan mahasiswa yang melakukan aksi demonstrasi "Bali Tidak Diam" di seputaran Monumen Bajra Sandhi, Renon, Denpasar, Selasa (24/9/2019).

Saat mahasiswa beraksi menggunakan jas almamater, Dede memakai pakaian wisuda.

Tak hanya itu, ia juga membawa sebuah kantong plastik berwarna hitam sebagai tempat sampah, dan kertas kuning bertulisan "Jangan Atur Selangkangan Kami".

Ditemui Tribun Bali di tengah aksi berlangsung, Dede merupakan alumni dari salah satu kampus di Nusa Dua.

Kini ia bekerja di dunia akomodasi kepariwisataan.

Ribuan mahasiswa dari berbagai universitas melakukan aksi demo di depan Gedung DPR-MPR RI, Jakarta Pusat, Selasa (24/9/2019). Massa melakukan aksi penolakan RKUHP dan RUU KPK serta beberapa isu yang sedang mengundang kontroversi di masyarakat. TRIBUNNEWS.COM/IQBAL FIRDAUS
Ribuan mahasiswa dari berbagai universitas melakukan aksi demo di depan Gedung DPR-MPR RI, Jakarta Pusat, Selasa (24/9/2019). Massa melakukan aksi penolakan RKUHP dan RUU KPK serta beberapa isu yang sedang mengundang kontroversi di masyarakat. TRIBUNNEWS.COM/IQBAL FIRDAUS (TRIBUN/IQBAL FIRDAUS)

Baca: Seorang Wanita Tiduran di Atas Rel Kereta Api, Mengaku Bingung Sejak Bercerai dengan Suaminya

Ia mengaku ikut turun ke jalan untuk menyuarakan aspirasi rakyat, terutama dengan adanya Revisi Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP).

Secara khusus, Dede menyuarakan penolakan terhadap salah satu pasal di RKUHP yang kurang lebih berbunyi jika ada masyarakat yang bersetubuh di luar perkawinan atau tidak secara sah akan dituntut dan dikenakan denda.

"Kalau kita sama-sama suka kenapa itu dilarang. Apalagi Bali itu salah satu destinasi pariwisata," jelasnya.

Sebagai seorang pekerja pariwisata, Dede mengaku sempat mendapatkan pertanyaan dari beberapa wisatawan.

Pada umumnya wisatawan menanyakan keamanan dirinya dalam berkunjung ke Bali dengan adanya peraturan tersebut.

"Dan saya juga menginformasikan bahwa ini sebenarnya belum disahkan. Ini masih dalam rancangan undang-undang," kata dia.

Meski baru hanya sebatas rancangan, Dede mengatakan hal itu ternyata sudah membuat tamu-tamu yang datang ke Bali menjadi resah.

Sejauh ini Dede sudah merasakan bahwa terjadi penurunan wisatawan yang datang ke Bali, terlebih sejak pemerintah Australia memberikan travel advice kepada warga negaranya dalam berkunjung ke Indonesia.

"Ya sudah banyak yang menanyakan. Setidaknya bagi mereka yang booking buat bulan depan," tuturnya, sembari memunguti sampah yang berserakan.

Baca: Mengaku Transgender, Gebby Vesta Blak-blakan Pakai Mukena Aku Salat Tak Bersentuhan dengan Wanita

Sementara dalam aksi di Renon kemarin, ratusan mahasiswa yang demo di antaranya berasal dari Universitas Udayana (Unud), Universitas Warmadewa (Unwar), Universitas Mahasaraswati Denpasar, Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar (IHDN), dan Politeknik Negeri Bali (PNB).

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan