Jumat, 3 Oktober 2025

Rusuh di Papua

Moeldoko Sebut Kerusuhan di Wamena Terindikasi Diprovokasi Pihak Asing

Moeldoko mengatakan provokator berharap aparat keamanan melakukan tindakan di luar kontrol saat mengatasi kerusuhan di Papua.

Editor: Dewi Agustina
Kolase Tribunnews.com/ Twitter @@antilalat @khirlani
Video dan foto rusuh Wamena Papua 

Ribuan warga Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua mengungsi ke Markas Polres dan Kodim Jayawijaya pascakerusuhan, Senin (23/9/2019). Mereka mengungsi karena takut terjadi kerusuhan susulan dan kehilangan tempat tinggal.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, terdapat 3.000 pengungsi di kantor Polres Jayawijaya.

Mereka mengungsi karena takut terjadi kerusuhan susulan dan kehilangan tempat tinggal.

Selain mengungsi ke Polres Jayawijaya, sejumlah warga mengungsi ke rumah seorang anggota Polri.

Satu di antaranya adalah Jenab Napitulu.

Baca: Kisah Cinta Segitiga Terduga Teroris Arsad, Sutiah dan Asep Roni

Seorang warga Wamena ini mengaku rumahnya dibakar massa. Oleh sebab itu dia dan keluarganya mengungsi ke rumah seorang anggota Polri.

Jenab menuturkan saat ini warga yang mengungsi kekurangan makanan karena toko-toko bahan makanan tutup.

Mereka juga membutuhkan pakaian dan tenda untuk menginap.

Pihak kepolisian juga kekurangan bahan makanan dan kebutuhan lain untuk pengungsi.

"Kami berharap pemerintah maupun pihak swasta membantu kami yang kekurangan makanan. Kami juga butuh baju karena kami hanya bawa baju yang di badan," ujar Jenab.

Kerusuhan yang terjadi di Wamena menyebabkan sejumlah rumah dan pasar swalayan terbakar.

Silvi, seorang warga Wamena, mengaku rumahnya dibakar massa. Rumahnya terletak di Jalan Putikelek.

"Kami salah apa? Kenapa rumah kami dibakar," kata Silvi.

Sejumlah pegawai Supermarket Yuda terluka akibat kerusuhan ini.

Mereka melompat dari lantai kedua gedung saat tempat mereka bekerja dibakar oleh massa.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved