Rabu, 1 Oktober 2025

Kabut Asap

Fungsi Kapur Tohor Aktif pada Operasi TMC: Mengurai Partikel Karhutla dan Gas

Pengoperasian Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) atau hujan buatan tengah dioptimalkan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hasanudin Aco
Puspen TNI/Puspen TNI
Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo (Jokowi) didampingi Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P meninjau lokasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Desa Merbau, Kecamatan Bunut, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, Selasa (17/9/2019). Turut serta dalam peninjauan ini diantaranya Menkopolhukam Jenderal TNI (Purn) Wiranto, Menteri LHK Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc., Menpupera Basuki Hadimuljono, Mensos Agus Gumiwang Kartasasmita, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kapolri Jenderal Pol Prof. H.M. Tito Karnavian, Ph.D., Gubernur Riau Drs. H. Syamsuar, M.Si. dan Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo. (PUSPEN TNI) 

Pengoperasian TMC dalam skala lebih besar ini akan dioptimalkan selama satu bulan ke depan.

Kepala BPPT Hammam Riza menyampaikan hal itu usai menghadiri Rapat Terbatas (Ratas) mengenai Karhutla yang dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan dihadiri para menteri serta pimpinan lembaga terkait di Pekanbaru, Riau, Senin (16/9/2019) malam.

Ia mengatakan bahwa peningkatan efektivitas operasi TMC akan menggunakan Kapur Tohor aktif (CaO) sebagai bahan semai.

"Kami akan tingkatkan upaya TMC, dengan upaya Kapur Tohor aktif (CaO) sebagai bahan semai," jelas Hammam.

Penyemaian tersebut akan dilakukan mulai pagi hari, untuk memunculkan awan yang dibutuhkan dalam proses TMC.

"Disemai pagi hari untuk meningkatkan kualitas udara yang memudahkan pertumbuhan awan," kata Hammam.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved