Sabtu, 4 Oktober 2025

Karhutla: Kabut Asap Semakin Parah, BNPB Mengaku Kewalahan, Pemerintah Tak Usah Malu Minta Bantuan

Status kebakaran hutan dan lahan di Pekanbaru dan Palangkaraya cukup mengkhawatirkan. BNPB mengaku pihaknya sampai kewalahan

TRIBUN PEKANBARU / JOHANES WOWOR TANJUNG
Kabut asap Karhutla di Pelalawan masih tebal, mengganggu aktivitas masyarakat di luar ruangan. 

Untuk memadamkan kebakaran itu, Kepolisian mengirim lima ribu personel.

Sementara BNPB mengerahkan 32 helikopter water bombing dan 10 helikopter patroli.

Meski, menurut Juru bicaranya, Agus Wibowo, masih kurang.

"Enggak cukup, kurang lah. Lahan yang terbakar itu kan luas sekali dan banyak lokasi-lokasi (yang hendak dipadamkan) dengan water bombing enggak bisa langsung padam. Karena kebakarannya besar," jelasnya.

"Jadi memang kami berusaha mencegah jangan sampai merembet. Jadi mengurangi," sambungnya.

Karena jumlah helikopter yang terbatas itu proses pemadaman, kata dia, "perlu waktu lama".

"Intinya kebakaran sangat luas, jadi berat memadamkannya," tukasnya.

Helikopter water bombing itu, kata Agus Wibowo, disebar ke enam provinsi.

Terbanyak dikerahkan ke provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah.

Selain itu, ada juga pesawat Hercules milik TNI yang digunakan untuk penyemaian hujan buatan.

Kendati, pergerakan awan masih belum terlihat.

Namun demikian, pemerintah belum meminta bantuan dari negara lain.

Juru bicara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Jati Witjaksono, mengatakan pemerintah menjaga harkat dan martabat negara.

"Semua sudah gerak. Nanti kalau kita minta bantuan, kita dilecehkan lagi, 'ah gitu aja minta bantuan...'. Makanya kita menjaga harkat dan martabat negara kita. Kita kan malu kalau minta bantuan negara lain," ujarnya kepada BBC News Indonesia.

Catatan KLHK, hingga saat ini sudah 42 perusahaan yang disegel konsesinya untuk diteliti dan diselidiki terkait dugaan kebakaran hutan dan lahan.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved