Senin, 6 Oktober 2025

Polri Pastikan Kabut Asap di Malaysia dan Singapura Bukan Berasal dari Indonesia

Mabes Polri membantah kabut asap di Malaysia dan Singapura berasal dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Indonesia.

Tribunnews.com/ Vincentius Jyestha
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (9/9/2019). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mabes Polri membantah kabut asap di Malaysia dan Singapura berasal dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Indonesia.

"Kemarin sudah diinformasikan BNPB bahwa kabut asap yang ada di Malaysia dan Singapura itu bukan dari Indonesia, sudah dipastikan bukan dari Indonesia. Tapi update hari ini belum (diketahui, - red)," ujar Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo, di Rupatama Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (13/9/2019).

Meski demikian, Dedi tidak menampik bila kawasan Indonesia bagian barat masih mendominasi titik api atau hotspot.

Baca: Cerita Warga Pekanbaru yang Takut Keluar Rumah karena Kabut Asap

Mantan Wakapolda Kalimantan Tengah tersebut menuturkan, Riau, Jambi dan Kalimantan Tengah adalah wilayah dengan jumlah titik api paling banyak.

"Ya, kalau Sumatera masih mendominasi, khususnya daerah Riau dan Jambi. Cuma kan sudah mulai turun. Kalau Kalimantan sudah mulai turun hujan, Kalimantan yang paling mendominasi hanya Kalimantan Tengah," katanya.

Sebelumnya diberitakan, kabut asap menyelimuti negeri jiran, Malaysia.

Kualitas udara di sejumlah wilayah Malaysia, seperti Selangor dan Kuala Lumpur memburuk akibat kabut asap atau jerebu dalam bahasa melayu.

Baca: Airlangga Hartarto Gelar Konsolidasi Dengan Seluruh Kader Golkar yang Jadi Pimpinan DPRD

Perdana Menteri Malaysia Tun Dr Mahathir Mohamad akan menulis surat kepada Presiden Joko Widodo untuk menyampaikan keprihatinannya tentang kabut asap lintasbatas negara yang terjadi.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Lingkungan Hidup Malaysia, Kamis (12/9/2019), seperti dilansir TribunBatam.id dari Reuters.

“Saya telah membahas hal ini dengan perdana menteri dan dia telah setuju untuk menulis surat kepada Presiden Jokowi untuk menarik perhatiannya terhadap masalah kabut asap lintas batas,” kata Menteri Lingkungan Malaysia, Yeo Bee Yin kepada wartawan.

Baca: Fahri: Poin Revisi UU KPK yang Ditolak Presiden Sudah Pernah Dibahas oleh Badan Legislasi DPR

Kantor Mahathir sedang mempersiapkan surat itu dan akan segera dikirim.

Kebakaran hutan dan lahan telah membakar sebagian pulau Sumatra dan Kalimantan selama lebih dari sebulan.

Pemerintah Indonesia telah mengerahkan ribuan personel untuk mencoba memadamkan api.

Cuaca kemarau, angin kencang dan lahan gambut adalah pemicu utama kebakaran hutan dan lahan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved