Menkopolhukam Wiranto Saksikan Latihan Gabungan TNI Dharma Yudha 2019
Setelahnya Wiranto kemudian mendengarkan laporan dari Panglima Komando Gabungan Latihan Gabungan TNI Dharma Yudha
Hadi mengatakan, tahun 2020 nanti TNI akan memiliki alat yang sudah bisa menggabungkan Network Centric Warfare yang dimiliki tiga Angkatan TNI.
"Di masa yang akan datang kurang lebih 2020 kita sudah memiliki alat yang bisa menggabungkan ketiga sistem dari tiga matra, darat, laut, dan udara yang kita beri nama adalah Network Centric Warefare atau Network Centric Operation," kata Hadi.
Ia mengatakan, untuk menunjang sistem tersebut maka saat ini TNI tengah membangun sistem jaringan satelit.
Hadi berharap nantinya sistem jaringan perang terpusat yang menghubungkan tiga matra tersebut sudah dapat digunakan pada latihan gabungan TNI pada 2020 atau 2021 nanti.
"Mudah-mudahan latihan gabungan 2020 atau 2021 kita sudah penuh didukung oleh suatu sistem yang sedang kita bangun dalam rangka melaksanakan perang modern adalah Network Centric Operation atau Network Centric Warefare yang didukung penuh atau backbone-nya menggunakan satelit," kata Hadi.
Sejumlah alutsista andalan dari tiga matra yang dikerahkan dalam latihan tersebut antara lain pesawat tempur F-16 dan Sukhoi milik Angkatan Udara, Multiple Launch Rocket System (MLRS) ASTROS (Artillery Saturation Rocket System) milik Angkatan Darat, dan rudal anti kapal Exocet MM 40 Block-3 milik TNI Angkatan Laut.
Selain itu ditampilkan juga pesawat tempur tanpa awak (drone) MALE (Media Altitude Long Endurance) CH-4 yang dikendalikan dari Surabaya.
Usai menyaksikan latihan Fire Power Demo tersebut Hadi menekankan pentingnya keselamatan dan keamanan baik pasukan, alutsista, maupun area latihan tersebut kepada seluruh pejabat TNI yang terlibat.