Pemindahan Ibu Kota Negara
Moeldoko Sebut PLTA Sungai Kayan Dapat Mendukung Pasokan Listrik Ibu Kota Baru di Kalimantan Timur
Moeldoko menilai Kementerian PPN/Bappenas telah melakukan kajian kebutuhan sarana dan prasarana ibu kota baru di Kalimantan Timur
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menilai Kementerian PPN/Bappenas telah melakukan kajian kebutuhan sarana dan prasarana ibu kota baru di Kalimantan Timur, termasuk pasokan listrik.
"Saya pikir sudah dianalisa secara baik oleh Bappenas, daya dukung untuk proyek pembangunan ibu kota, pasti sudah dihitung dengan baik," tutur Moeldoko di kantornya, komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (4/9/2019).
Menurut Moeldoko, adanya pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sungai Kayan di Kalimantan Utara, nantinya turut mendukung pasokan listrik ke ibu kota baru.
Baca: Setelah Berhasil Rampok dan Sekap Satu Keluarga, Perampok Ini Langsung Beli Mobil
"Jadi tidak perlu dipermasalahkan, apalagi nanti (PLTA) Sungai Kayan bisa menghasilkan (listrik) cukup besar yang tidak terlalu jauh dari Kalimantan Timur. Jadi menurut saya sudah terkalkulasi," tutur Moeldoko.
Diketahui, PLTA di Sungai Kayan akan dibangun sebanyak lima bendungan.
Bendungan pertama menghasilkan 900 megawat, bendungan kedua 1.200 megawat, bendungan ketiga dan keempat itu 1.800 megawat lalu bendungan kelima 3.200 megawat.
Baca: Kisah Ajai Seorang Bayi Perempuan Lahir dari Seorang Ibu yang Koma 4 Bulan, Begini Kondisi Bayinya
Sehingga jumlah keseluruhan itu 9.000 megawat.
Pembangunan mega proyek ini sudah ditetapkan sebagai proyek strategis nasional berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2018, sehingga secara periodik tentu akan dilaporkan kepada Presiden RI perkembangannya.
Umumkan lokasi ibu kota
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan hasil kajian pemerintah mengenai lokasi ideal untuk pembangunan ibu kota baru Republik Indonesia.
Melalui serangkaian kajian selama tiga tahun ke belakang, Jokowi menetapkan dua wilayah di Provinsi Kalimantan Timur sebagai lokasi pembangunan ibu kota baru.
"Hasil kajian-kajian tersebut menyimpulkan bahwa lokasi ibu kota baru yang paling ideal adalah di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur," ujar Jokowi di Istana Negara, Senin (26/8/2019).
Ada sejumlah alasan yang mendasari pemerintah untuk memutuskan Provinsi Kalimantan Timur sebagai lokasi ibu kota baru Indonesia.
Baca: Aksi Bagus Kahfi di Timnas Senior Saat Ujicoba Tuai Pujian Simon McMenemy
Baca: Video dan Foto Pesona Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Ibu Kota Baru Indonesia di Kaltim
Baca: Presiden Bisa Dipanggil DPR RI Terkait Pelaksanaan Rekomendasi Pansus Pelindo II
Baca: Rebutan Hak Asuh Anak dengan Sang Mantan Suami Selama Bertahun-tahun, Angelina Jolie Merasa Tak Kuat
Jokowi dalam keterangannya, kemudian menjelaskan alasan pemilihan provinsi tersebut.