Jusuf Kalla: Perkembangan Teknologi Tidak Boleh Hanya Menguntungan Perusahaan Besar
Menurut Jusuf Kalla, ketimpangan sosial bisa teratasi bila ada kemajuan di sektor ekonomi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyambut baik digelarnya Forum Parlemen Dunia di Bali, pada 4-5 September 2019.
Ia berharap forum tersebut dapat menghasilkan solusi terhadap sejumlah permasalahan global, mulai dari ketimpangan sosial, akses terhadap air bersih dan sanitasi, serta keadilan ekonomi.
Baca: Wapres Jusuf Kalla Minta Parlemen Bantu Atasi Permasalahan Ketimpangan
"Ada tiga hal pokok yang menjadi tujuan utama kita, pertama yakni kemajuan ekonomi, sosial, dan environment. Ketiga hal tersebut harus saling mendukung, dalam kerjasama inilah Indonesia menjadi tuan rumah," kata Jusuf Kalla dalam pembukaan Forum Parlemen Dunia di Hotel Patra, Bali, Rabu, (4/9/2019).
Menurut Jusuf Kalla ketimpangan sosial bisa teratasi bila ada kemajuan ekonomi.
Dengan adanya kemajuan dan pertumbuhan ekonomi maka masalah enivoronment juga dapat teratasi.
Dari sejumlah permasalahan yang sifatnya global, menurut Kalla Indonesia telah berhasil menghapus kelaparan.
"Kita mengetahui dari semua tujuan, masing-masing negara beda-beda pencapaian. Di Indonesia menghapuskan kelaparan, tentu telah tercapai. Tanpa kerjasama, hal-hal seperti ini tidak mudah dicapai," tutur Jusuf Kalla.
Jusuf Kalla meminta Forum Parlemen Dunia kali ini mengangkat tiga masalah utama, pertama yakni masalah infrakstruktur, industri, dan inovasi, lalu masalah akses terhadap air bersih dan sanitasi, serta terakhir masalah kemitraan keuangan.
Dalam masalah Infrastruktur, inovasi, dan industri menurut Jusuf Kalla yakni yang berkaitan dengan perkembangan teknologi.
Ia mengatakan perkembangan teknologi harus dapat dirasakan bermanfaat secara merata.
Artinya, perkembangan teknologi tidak hanya menguntungkan perusahaan perusahan teknologi yang saat ini cenderung dimonopoli oleh beberapa perusahaan besar, melainkan juga harus menguntungkan masyarakat.
"Semua negara harus bersama sama,sikap yang sama, salah satunya (perusahaan) teknologi harus mendapatkan pajak yang sama di semua negara. (jadi) bukan hanya perusahaan besar punya keuntungan, tapi masyarakat kita mendapatkan keuntungan akan teknologi itu," kata Jusuf Kalla.
Isu kedua yang harus diangkat menurut Kalla yakni masalah akses terhadap air bersih bagi masyarakat pedesaan.
Negara maju, menurutnya memiliki sistem yang baik dalam masalah pengelolaan air bersih.
Sementara saat ini masih ada beberapa negara yang masih bermasalah dalam pengelolaan air bersih dan distribusinya bagi masyarakat.
"Air bersih adalah pangkal pokok untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Karena itulah meningkatkan air bersih akan menunjang pencapaian sasaran kehidupan yang sehat untuk semua, dan pembangunan kota dan pemukiman yang inkulusif, serta mengurangi ketimpangan," ucap Jusuf Kalla.
Terkahir menurut Jusuf Kalla, yang harus dibahas dalam Forum Parlemen Dunia agar Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) tercapai yakni terbukanya akses terhadap layanan keuangan.
Baca: Wapres Jusuf Kalla dan Ketua DPR Buka Konferensi Parlemen Dunia
Menurutnya, tidak ada negara maju tanpa adanya dukungan finansial.
"Karena itulah layanan jasa keuangan harus terbuka luas. Akses keuangan bagi masyarakat untuk memajukan perekonomiaan harus terbuka," kata Jusuf Kalla.