Minggu, 5 Oktober 2025

Rusuh di Papua

TERPOPULER: Kondisi Terbaru Jayapura, Massa Bakar Fasilitas Umum, Listrik Padam Jelang Malam

KONDISI TERKINI Kerusuhan di Jayapura, aksi anarkis masih berlanjut, massa bakar kantor Telkom dan fasilitas umum lainnya. Listrik padam.

KOMPAS.com/DHIAS SUWANDI
Asap mengepul dari salah satu bangunan yang dibakar massa dalam aksi protes yang berujung anarkis di Jayapura, Kamis (29/8/2019). 

KONDISI TERKINI Kerusuhan di Jayapura, aksi anarkis masih berlanjut, massa bakar kantor Telkom dan fasilitas umum lainnya.

TRIBUNNEWS.COM - Kondisi terkini kerusuhan di Jayapura, Papua, aksi anarkis masih berlanjut.

Kamis (29/8/2019) sore, aksi anarkis yang dilakukan massa masih berlanjut di Jayapura, fasilitas umum dibakar.

Sempat membakar kantor Majelis Rakyat Papua (MRP), massa kini juga membakar kantor Telkom, Kantor Pos, dan sebuah SPBU di sebelah kantor BTN di Jalan Koti, Jayapura.

Ikatan Mahasiswa Se-Tanah Papua-Jawa Barat, Aliansi Mahasiswa Papua, dan Front Rakyat Indonesia untuk West Papua menggelar unjuk rasa menyikapi isu yang berkembang pasca-terjadinya dugaan tindakan rasis di Jawa Timur, di depan Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (27/8/2019). Dalam aksi tersebut, mereka menyuarakan 18 poin tuntutan, satu di antara tuntutannya adalah mengutuk pelaku pengepungan asrama Kamasan Papua di Surabaya dan penyerangan aksi damai di Malang serta tangkap dan adili aktor intelektual pengepungan dan penyerangan tersebut. Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Ikatan Mahasiswa Se-Tanah Papua-Jawa Barat, Aliansi Mahasiswa Papua, dan Front Rakyat Indonesia untuk West Papua menggelar unjuk rasa menyikapi isu yang berkembang pasca-terjadinya dugaan tindakan rasis di Jawa Timur, di depan Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (27/8/2019). (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

Dikutip Tribunnews dari Kompas.com, massa diketahui juga melempari kantor-kantor dan hotel.

Baca: Komisi I DPR Minta Pemerintah Ubah Cara Pendekatan dalam Selesaikan Masalah Papua

Baca: Aparat dan Senjata Jadi Incaran Perusuh? Bukti Serda Rikson Tewas saat Jaga Senjata Rusuh di Papua

Baca: GraPARI di Jayapura Dibakar Massa, Ini Tanggapan Telkomsel

Laporan wartawan Kompas.com, Dhias Suwandi dari Jayapura mengatakan saat ini massa mengarah ke kantor Gubernur Papua.

Sebelumnya, massa telah membakar kantor MRP pada Kamis siang.

"Informasi ada pembakaran di situ (Kantor MRP), cuma bagian mana saja yang dibakar kita belum tahu pastinya," jelas Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Cpl Eko Daryanto, saat dihubungi melalui telepon, Kamis.

Aksi protes kali ini diikuti ratusan orang yang berkumpul dari berbagai titik, yaitu Kabupaten Jayapura, Waena, Perumnas 3, dan wilayah Kota Jayapura, serta perwakilan mahasiswa.

Sebelumnya, aksi anarkisme juga terjadi saat massa menggelar unjuk rasa di Expo Warna.

Sempat terjadi aksi lempar batu yang dilakukan massa pada aparat keamanan yang menyebabkan mobil dinas Dandim 1701/Jayapura rusak.

Dari pihak keamanan, sebanyak 500 personel gabungan TNI - Polri diturunkan untuk mengamankan situasi.

Warga Papua dan Papua Barat berjalan dari Abepura menuju Kota Jayapura, untuk berunjuk rasa di kantor DPR Papua, dan kantor Gubernur Senin (19/8/2019). Mereka memprotes tindakan kekerasan dan rasisme terhadap mahasiswa asal Papua di Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat pekan lalu. (TRIBUNNEWS/HO/B AMBARITA)
Warga Papua dan Papua Barat berjalan dari Abepura menuju Kota Jayapura, untuk berunjuk rasa di kantor DPR Papua, dan kantor Gubernur Senin (19/8/2019). Mereka memprotes tindakan kekerasan dan rasisme terhadap mahasiswa asal Papua di Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat pekan lalu. (TRIBUNNEWS/HO/B AMBARITA) 

Baca: Pengunjuk Rasa Bakar Kantor Majelis Rakyat Papua

Baca: Rusuh di Papua, Kantor Majelis Rakyat Papua Dibakar Massa yang Akan Menuju Jayapura

Masih dari Kompas.com, di wilayah Entrop, Distrik Jayapura Selatan, massa yang datang dari wilayah Distrik Abepura menuju ke Kota Jayapura, saat tiba di Entrop melakukan aksi anarkis.

Pantauan di lokasi, massa melakukan perusakan puluhan pertokoan bahkan setidaknya terlihat belasan rumah toko alias ruko dibakar massa.

Sampai Kamis (28/8/2019) pukul 17.31 WIT, tampak kepulan api dan asap tebal masih membakar ruko.

Diketahui, Entrop merupakan satu pusat perekonomian di Kota Jayapura.

Pasca-perusakan dan pembakaran, masyarakat yang tadinya berdiam diri di dalam rumah, kini keluar dan berjaga-jaga.

Pada saat yang sama, terdengar pula beberapa tembakan.

Namun, belum bisa dipastikan suara tembakan itu berasal dari mana.

Sebelumnya, aksi unjuk rasa juga terjadi di Jayapura pada 19 Agustus 2019 lalu.

 Listrik padam

Pascaaksi demo yang berujung aksi anarkis, yakni perusakan dan pembakaran gedung milik pemerintah dan pertokoan, sebagian daerah di Kota Jayapura gelap dan jalanan sepi.

Pantauan kontributor Kompas.com John Roy Purba di wilayah Entrop, Distrik Jayapura Selatan, listrik di sekitar Jalan Raya Kelapa Dua Entrop padam, sekitar pukul 18.11 WIT.

Baca: Aksi Unjuk Rasa di Jayapura Anarkis, Kantor Majelis Rakyat Papua Dibakar, Perekonomian Lumpuh

Daerah tersebut terlihat gelap gulita dan jalan utama penghubung Abepura-Kota Jayapura tersebut terlihat sepi.

Walau sebagian masyarakat di daerah tersebut terlihat berjaga-jaga.

Api membumbung tinggi setelah membakar rumah toko alias ruko, tanpa petugas pemadam kebakaran atau warga yang mencoba memadamkan api.

Dari pantauan, dari siang tadi setidaknya kurang lebih ada 20 titik api terlihat membakar ruko di Entrop, yang merupakan satu perekonomian di Kota Jayapura.

Baca: Wiranto Sebut Tuntutan Referendum Kemerdekaan Papua Sudah Tak Relevan

Saat ini tak ada satu pun toko yang memberanikan diri untuk berjualan, begitu juga perkantoran yang memilih untuk tutup. (John Roy Purba)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Pasca-demo Rusuh, Sebagian Jayapura Gelap Gulita, Listrik Padam

Kontak Senjata di Deiyai

Pada Rabu (28/8/2019), kontak senjata di Deiyai, Papua terjadi hingga menyebabkan seorang anggota TNI AD, Serda Rikson dari Kodam II Sriwijata, gugur terkena panah.

Unjuk rasa berujung kontak senjata diketahui terjadi di halaman Kantor Bupati Deiyai pada Rabu siang.

Mengutip Kompas.com, koordinator aksi, Yul Toa Motte mengatakan unjuk rasa dilakukan sebagai lanjutan aksi protes terhadap tindakan rasisme yang dialami mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur.

Sementara itu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, menyebutkan unjuk rasa dilakukan untuk meminta bupati menandatangani persetujuan referendum.

Kontak Senjata di Papua
Anggota Polri menjadi korban saat kontak senjata di Deiyai, Papua, Rabu (28/8/2019). (Istimewa)

Di sisi lain, Polri memastikan KKB terlibat dalam kontak senjata di Deiyai.

"Penyerangnya diduga terindikasi kelompok KKB," ujar Dedi.

Meski begitu, polisi mengatakan belum dapat mengidentifikasi asal-usul kelompok tersebut.

Polri pun mengimbau pada masyarakat agar tak terprovokasi.

"Terus mengimbau masyarakat melalui tokoh-tokoh masyarakat, kemudian melalui pemda setempat, untuk tidak terprovokasi terhadap pasukan-pasukan, sekelompok orang yang akan memanfaatkan situasi seperti terjadinya kericuhan, dan tindakan anarkistis lainnya," imbau Dedi, seperti dilansir Kompas.com.

Baca: UPDATE Kerusuhan di Jayapura Papua: Ratusan Massa Turun ke Kota, Kantor Majelis Rakyat Papua Dibakar

Baca: Fakta Bentrokan yang Terjadi di Deiyai, Papua, Kronologi Kejadian Hingga Senjata Api Dirampas!

Terkait kontak senjata di Deiyai, Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, mengungkapkan ada upaya provokasi KKB.

"Ya memang ada. Jadi yang sering saya katakan, itu memang poros gerakan politiknya sedang masif."

"Karena yang kemarin saya juga katakan bahwa ada ruang gerak yang sangat ditakutkan oleh kelompok bersenjata maupun poros politik dengan pembangunan yang masif di Papua," jelas Moeldoko di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu.

Lebih lanjut, Moeldoko meminta aparat keamanan untuk tidak emosional menghadapi KKB, juga tak terpancing provokasi.

Kepala Staf Kepresidenan Indonesia Jenderal TNI (Purn.) Dr. H. Moeldoko, memberi sambutan saat menghadiri HUT Perum PPD ke-65, Senin (22/7/2019) yang berlangsung di Kantor Perum PPD, Ciputat. Dalam sambutannya dihadapan ratusan karyawan yang hadir Moeldoko memberi ucapan selamat kepada Perum PPD ke-65. TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO
Kepala Staf Kepresidenan Indonesia Jenderal TNI (Purn) Dr H Moeldoko, memberi sambutan saat menghadiri HUT Perum PPD ke-65, Senin (22/7/2019) yang berlangsung di Kantor Perum PPD, Ciputat. (TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO)

Dikutip dari Kompas.com, ia mengkhawatirkan jika sampai terpancing provokasi, tindakan menjadi tidak terkontrol.

"Karena nanti kalau kita ikut larut dalam emosi itu maka langkah-langkah tindakan menjadi tidak terkontrol."

"Memang sengaja provokasi untuk itu, tujuanya apa, agar kita melakukan tindakan."

"Apalagi TNI-Polri, itu sungguh sangat diharapkan. Ada korban baru (berita) digulirkan itu," tutur Moeldoko.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved