Sabtu, 4 Oktober 2025

Rusuh di Papua

Respons Wiranto Sikapi Permintaan Tokoh Muda Papua Agar Pasukan Militer Ditarik dari Nduga

Tokoh pemuda Papua asal Nduga, Samuel Tabuni menyesalkan sikap pemerintah yang tidak bergerak cepat merespon aksi rasisme

Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda
Tokoh pemuda Papua asal Nduga, Samuel Tabuni saat didampingi Menkopolhukam Wiranto, di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Jumat (30/8/2019). 

Sehingga apabila tidak dicegah bisa menjadi ancaman untuk bangsa.

"Militer di Nduga datang ke sana bukan cari kerjaan. Datang di sana karena ada sebab, ada akibat. Dikirim ke sana karena ingin mengamankan masyarakat dari kegiatan kriminal. Dari teman-teman yang belum sadar," tegasnya.

Untuk mewujudkan situasi kondusif seperti itu, Wiranto meminta kepada masyarakat Papua agar menyelesaikan masalah melalui dialog.

Tidak dengan unjuk rasa.

Jokowi gelar rapat terbatas

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil sejumlah menteri ke Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (30/8/2019) untuk menggelar rapat terbatas terkait gejolak di Papua.

"Ada aturan keamanan, tindak tegas yang melanggar hukum, tidak ada toleransi bagi perusuh dan tindakan anarkis," ucap Jokowi dalam pengantar rapat terbatas.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) rapat bersama sejumlah menteri di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (30/8/2019) bahas gejolak di Papua
Presiden Joko Widodo (Jokowi) rapat bersama sejumlah menteri di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (30/8/2019) bahas gejolak di Papua (Tribunnews.com/ Seno Tri Sulistiyono)

Menurut Jokowi, kondisi Papua maupun Papua Barat harus dijaga dan segera dipulihkan agar semua kegiatan masyarakat kembali normal.

Baca: Cut Meyriska Pamerkan Kekompakan Roger Danuarta dan sang Ayah Mertua Saat Belanja Bareng

Baca: Satu Klub yang Tak Diperbolehkan Inter Milan untuk Pinjam Icardi

Baca: 4 Amalan Sunah Bulan Muharram Mulai dari Puasa Asyuro, Puasa Tasua hingga Menyantuni Anak Yatim

"Segera diperbaiki sehingga aktivitas publik, pemerintahan pulih, saya percaya warga Papua cinta damai, cinta kepada bangsa dan negara," kata Jokowi.

Jokowi juga meminta aparat keamanan untuk menindak tegas pihak yang melakukan tindakan rasialis dalam bentuk apapun.

"Saya dapat laporan hukum dilakukan, baik aparat hukum maupun oknum sipil maupun militer yang lakukan tindakan itu juga dikerjakan tanpa kecuali," papar Jokowi.

Adapun yang hadir dalam rapat terbatas soal gejolak Papua di antaranya, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menko Polhukam Wiranto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekteraris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Kapolda Papua klaim kondusif

Kapolda Papua Irjen Pol Rudolf A Rodja mengklaim situasi Papua khususnya Jayapura sudah kondusif, Jumat 30 Agustus, tepatnya sehari setelah kerusuhan saat warga Papua menggear aksi unjuk rasa menyikapi dugaan tindakan rasis terhadap mahasiswa Papua di Jawa Timur.

“Secara umum situasi Jayapura kondusif, meski masih ada masyarakat yang tidak puas dan berjaga-jaga di areal tinggal mereka,” kata Kapolda melalui teleon selulernya.

Baca: TNI-Polri Evakuasi Pendemo via Laut, Paulus Waterpauw Imbau Warga Jayapura Tak Membalas

Bangunan hangus
Bangunan hangus (ISTIMEWA)
Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved