Selasa, 7 Oktober 2025

Rusuh di Papua

Polri Petakan Warga Pantai dan Gunung di Papua pasca-Rusuh di Jayapura, Ini Alasannya

Polri memetakan kelompok masyarakat di Jayapura, Papua guna menykapi kerusuhan yang terjadi, Kamis (29/8/2019).

Tribunnews.com/ Vincentius Jyestha
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Pulau Bidadari, Kepulauan Seribu, Jumat (30/8/2019). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polri memetakan kelompok masyarakat di Jayapura, Papua guna menykapi kerusuhan yang terjadi, Kamis (29/8/2019).

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan pihaknya melakukan identifikasi untuk memetakan kelompok masyarakat.

Ia pun membantah informasi sempat terjadi kerusuhan antara warga asli Papua dengan pendatang.

"Ya kami identifikasi itu kami analisa jejaring komunikasi yang ada di media sosial. Bukan pendatang, ada diksi warga sepanjang garis pantai dengan pegunungan itu dicegah jangan sampai terjadi salah paham. Perkeruh situasi," ujar Dedi Prasetyo, di Pulau Bidadari, Kepulauan Seribu, Jumat (30/8/2019).

Mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu menuturkan pemetaan antara warga laut dan gunung tersebut dilakukan untuk mencegah konflik yang terjadi.

Baca: Sekda Jabar Iwa Karniwa Ditahan untuk 20 Hari Kedepan di Rutan Guntur, KPK Ingatkan Agar Kooperatif

Baca: Tentara yang Tewas di Papua, dari SMP Hingga Lulus SMA Jualan Sayur di Pasar

Baca: Peristiwa Mengharukan Saat Jenazah Sertu Anumerta Rikson Diturunkan ke Liang Lahat

Baca: Sistem Informarsi Penelusuran Perkara di PN Semarang Ngadat Sudah Hampir Sebulan Belum Diperbaiki

Alasannya, kata dia, dua kelompok itu memiliki kepentingan berbeda ketika berunjuk rasa.

"Yang satu hendaki damai yang garis pantai yang di gunung hanya sebagian kecil saja provokasi masyarakat untuk lakukan tindakan anarkis itu sedang dikomunikasikan tokoh masyarakat dan tokoh adat setempat," ucapnya.

Lebih lanjut, Dedi turut membantah adanya informasi evakuasi warga yang bertempat tinggal di pinggiran laut.

Ia menegaskan pihaknya terus melakukan pencegahan agar kesalahpahaman tak terjadi di antara kedua kelompok tersebut.

"Saya sudah komunikasi bidang Humas Papua belum ada memang konsentrasi massa di pantai maupun gunung akan turun ke jalan jadi TNI-Polri terus imbau untuk tidak konflik kita cegah sama-sama," katanya.

Kapolda Papua klaim kondusif

Kapolda Papua Irjen Pol Rudolf A Rodja mengklaim situasi Papua khususnya Jayapura sudah kondusif, Jumat 30 Agustus, tepatnya sehari setelah kerusuhan saat warga Papua menggear aksi unjuk rasa menyikapi dugaan tindakan rasis terhadap mahasiswa Papua di Jawa Timur.

“Secara umum situasi Jayapura kondusif, meski masih ada masyarakat yang tidak puas dan berjaga-jaga di areal tinggal mereka,” kata Kapolda melalui teleon selulernya.

Baca: TNI-Polri Evakuasi Pendemo via Laut, Paulus Waterpauw Imbau Warga Jayapura Tak Membalas

Bangunan hangus
Bangunan hangus (ISTIMEWA)

Kapolda meminta kepada warga untuk kembali tenang dan menahan diri dan jangan mudah terprovokasi.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved