Minggu, 5 Oktober 2025

Rusuh di Papua

Presiden Jokowi Pantau Terus Kerusuhan di Jayapura Meskipun Dirinya Berada di Purworejo

Meski berada di alun-alun Purworejo, Jawa Tengah dalam rangka kunjungan kerja, dia tetap memantau dari jauh.

Editor: Adi Suhendi
Tribunnews/JEPRIMA
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengenakan pakaian adat Sasak NTB saat menyampaikan Pidato Kenegaraan pada Sidang Bersama DPR dan DPD RI Tahun 2019 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (16/8/2019). 

Wiranto mengakui dalam beberapa hari terakhir ini dipanggil oleh Presiden Joko Widodo untuk menghadirkan solusi yang tepat mengakhiri kericuhan di Papua.

Mantan Panglima TNI itu memastikan pemerintah dan Presiden Jokowi tidak mendiamkan aspirasi masyarakat Papua dengan terus memikirkan solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah di Papua.

“Beberapa hari ini Presiden memanggil kami untuk menyelesaikan masalah secara baik. Beliau berjanji akan segera ke Papua dan Papua Barat apabila provokasi sudah selesai.”

Baca: Istrinya Selingkuh Selama 6 Tahun, Pria di Solo Tusuk Sang Selingkuhan Hingga Tewas

“Kemarin saya sudah ke Papua dan bisa berbicara dengan baik bersama tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, dan tokoh pemuda setempat. Asal kita tak emosi dan jujur maka orientasi kita tetap pada persatuan dan kesatuan bangsa,” tegasnya.

Foto-foto kondisi terkini kerusuhan di Jayapura, aktivitas lumpuh, massa menuju kantor Gubernur Papua.
Foto-foto kondisi terkini kerusuhan di Jayapura, aktivitas lumpuh, massa menuju kantor Gubernur Papua. (TRIBUNNEWS/Banjir Ambarita)

Sebelumnya Wiranto mengatakan pemerintah masih melakukan pemblokiran jaringan internet di Papua sampai kondisi di bumi Cendrawasih aman.

Wiranto menegaskan hal tersebut perlu dilakukan untuk mencegah propaganda berita bohong yang menyerang pemerintah.

“Saya tidak akan ragu-ragu memblokir internet jika sudah membahayakan kepentingan nasional, sampai kapan? Ya sampai aman,” ucapnya.

Baca: Menteri Luhut Kunjungi Solo Tinjau 2 Lokasi Pembangunan Masjid Hadiah dari Pangeran Abu Dhabi UEA

Wiranto mengatakan pemblokiran itu masih dilakukan karena nyatanya memang ada upaya menghasut masyarakat Papua dengan menyebarkan berita bohong.

“Salah satu alat untuk melakukan propaganda ke masyarakat yang menggunakan berita bohong yang disebarkan melalui internet dengan tujuan membakar masyarakat.”

“Kemarin ada berita bohong bahwa ada enam masyarakat Deiyai tertembak, diumumkan sampai luar negeri, padahal satu masyarakat saja yang meninggal itu pun terkena lemparan dari oknum penyerang aparat juga. Justru ada satu anggota TNI meninggal, dua terluka, dan empat polisi terluka,” imbuh Wiranto.

Baca: Kesal Akun Facebook-nya Diblokir, Pria di Kebun Jeruk Bunuh Istri dengan Menusuk Berkali-kali

Wiranto pun berpesan agar masyarakat Papua dan Indonesia tak mudah termakan isu bohong tentang kondisi di Papua.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved