Minggu, 5 Oktober 2025

Rusuh di Papua

Moeldoko Sebut 2 Kelompok Provokator di Deiyai Papua: Sengaja Provokasi agar TNI & Polri Terpancing

Moeldoko menyebut dua kelompok provokator kerusuhan di Deiyai, Papua. Dua kelompok disebut sengaja memprovokasi agar TNI & Polri terpancing.

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Tiara Shelavie
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Ilustrasi - Moeldoko menyebut dua kelompok provokator kerusuhan di Deiyai, Papua. Dua kelompok disebut sengaja memprovokasi agar TNI & Polri terpancing. (Foto ini tidak ada hubungannya dengan kejadian) 

Sebelumnya, sempat tersiar kabar bahwa terdapat enam warga sipil yang menjadi korban dari peristiwa tersebut.

Namun, polisi mengatakan bahwa informasi tersebut belum dipastikan kebenarannya.

Belakangan, polisi kemudian menegaskan bahwa warga sipil yang menjadi korban meninggal dunia sebanyak dua orang.

Satu korban meninggal karena luka tembak, sementara seorang lainnya terkena anak panah.

"Satu orang massa kena tembakan di kaki dan meninggal dunia di RS Enarotali. Satu orang massa meninggal dunia kena panah di perut di halaman Kantor Bupati Deiyai," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo melalui keterangan tertulis, Rabu, (28/8/2019).

3. Enam aparat TNI-Polri ikut menjadi korban

Kabar terkini bentrok di Deiyai Papua. Sebanyak 2 warga sipil tewas. Sementara itu 6 anggota TNI-Polri jadi korban, 1 orang gugur.
Kabar terkini bentrok di Deiyai Papua. Sebanyak 2 warga sipil tewas. Sementara itu 6 anggota TNI-Polri jadi korban, 1 orang gugur. (Istimewa)

Tak hanya warga sipil, aparat TNI-Polri turut menjadi korban.

Tercatat sebanyak 2 anggota TNI dan 4 personel Polri ikut terdampak.

Dedi mengungkapkan, satu di antara personel TNI tersebut, yang bernama Serda Rikson, meninggal dunia.

Kemudian, lima anggota lainnya mengalami luka akibat terkena anak panah.

"1 personel TNI meninggal dunia, 1 personel TNI terkena panah, 1 personel Brimob kena panah, 3 personel Samapta Polres Paniai kena panah," tutur Dedi.

Selanjutnya, jenazah Serda Rikson segera dievakuasi ke Nabire melalui jalur darat.

Seluruh korban sudah dilarikan ke Rumah Sakit Enarotali untuk mendapat perawatan.

4. Diduga rampas senjata api milik TNI

Senjata Api Jenis SS1 V2
Senjata Api Jenis SS1 V2 (Pindad.com)

Menurut keterangan polisi, massa yang menyerang juga melakukan penembakan ke arah aparat.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved