Sabtu, 4 Oktober 2025

Seleksi Pimpinan KPK

Jaksa Supardi: Secara Umum Kinerja KPK Sangat Mengkhawatirkan

Koordinator pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus), Supardi ‎mengatakan kinerja KPK sejak 2015-2019 sangat mengkhawatirkan

Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Theresia Felisiani
Koordinator pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung Supardi ‎usai mengikuti tes uji publik dan wawancara di Gedung 3, Lantai 1, Setneg, Jakarta Pusat. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koordinator pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung, Supardi ‎mengatakan kinerja KPK sejak 2015-2019 sangat mengkhawatirkan.

"Yang pertama saya mau sampaikan, secara umum kinerja KPK 2015-2019 memang sangat mengkhawatirkan. Indikatornya sangat sederhana, selama empat tahun terakhir kenaikan IPK hanya satu. Itu bukan kebiasaan kinerja KPK," ujar Supardi, Kamis (29/8/2019) di Gedung 3, Lantai 1, Satneg, Jakarta Pusat.

Supardi menjelaskan biasanya kinerja KPK dalam satu periode paling tidak bisa menaikkan IPK lima hingga enam point.

Baca: Kerusuhan di Jayapura Papua Kembali Memanas, Jokowi Minta Masyarakat Tak Bertindak Anarkis

Baca: Dilaporkan Kepada Polisi, Jubir KPK Duga Terkait Pengawalan Proses Seleksi Calon Pimpinan KPK

Baca: Dampak Rusuh di Jayapura, Listrik Mati dan Akses Internet Terbatas hingga Pembakaran Toko dan Gedung

Baca: Barcelona Datangkan Neymar dari PSG Secara Pinjaman

Mirisnya empat tahun terakhir, KPK hanya bisa melompati satu negara dari 90 menjadi 89.

"Kalau soal kinerja adanya IPK, memang tahun 2015-2019 adalah masa kelam KPK, tentu ini tidak hanya terkait pencegahan," imbuhnya.

Untuk diketahui, uji publik dan wawancara diikuti 20 calon ‎pimpinan KPK secara bergantian dengan durasi satu jam.

Tes uji publik dan ‎wawancara ini, digelar selama tiga hari berturut-turut mulai 27-29 Agustus 2019. Panelis dalam uji publik itu yakni Yenti Garnasih, Indriyanto Senoadji, Harkristuti Harkrisnowo.

Ada juga Marcus Priyo Gunarto, Diani Sadia, Mualimin Abdi, Hendardi, Hamdi Moeloek serta Al Araf. Pansel turut mengundang dua panelis ialah sosiolog hukum Meutia Ghani dan pengacara Luhut Pangaribuan.

20 nama

Sebelumnya Panitia Seleksi Calon Pimpinan (Pansel Capim) KPK mengumumkan sejumlah nama yang lolos dalam proses seleksi profile assessment atau penilaian profil.

Pengumuman dilakukan di lobby Kantor Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), Jakarta Pusat, pada hari ini, Jumat siang (23/8/2019).

Ketua Panitia Seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2023 Yenti Ganarsih mengatakan, 20 nama tersebut berasal dari berbagai latar belakang.

Sebelumnya 40 nama itu mengikuti seleksi Profile Assessment yang dilakukan pada 8-9 Agustus 2019, di Lemhanas RI Jakarta.

Baca: Mantan Bupati Garut Terjaring Operasi Satpol PP di Hotel, Ini yang Terjadi Selanjutnya

"Nantinya setelah dinyatakan lolos, peserta wajib mengikuti tes kesehatan pada 26 Agustus 2019, wawancara dan uji publik 27-29 Agustus 2019," kata Yenti.

Berikut nama-nama Capim KPK yang Lolos Profile Assessment berdasarkan abjad :

1 . Alexander Marwata - Komisioner KPK

2. Antam Novambar - Anggota Polri

3. Bambang Sri Herwanto - Anggota Polri

4. Cahyo RE Wibowo - Karyawan BUM

5. Firli Bahuri - Anggota Polri

6. I Nyoman Wara - Auditor BPK

7. Jimmy Muhamad Rifai Gani - Penasihat Menteri Desa

8. Johanis Tanak - Jaksa

9. Lili Pintauli Siregar - Advokat

10. Luthfi Jayadi Kurniawan - Dosen

11. Jasman Pandjaitan - Pensiunan Jaksa

12. Nawawi Pomolango - Hakim

13. Neneng Euis Fatimah - Dosen

14.. Nurul Ghufron - Dosen

15. Roby Arya - PNS Seskab

16. Sigit Danang Joyo - PNS Kemenkeu

17. Sri Handayani - Anggota Polri

18. Sugeng Purnomo - Jaksa

19. Sujarnako - Pegawai KPK

20. Supardi - Jaksa

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved