Pemindahan Ibu Kota Negara
Ibu Kota Baru di Kalimantan Timur Luasnya Hampir 3 Kali DKI Jakarta
Lokasi ibu kota baru di Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur totalnya mencapai hampir 3 kali luas DKI Jakarta.
Lalu skenario kedua, apabila memindahkan sebagian ASN melalui skema right-sizing, maka dengan jumlah ASN sekitar 870.000 orang, diperkirakan membutuhkan lahan seluas 30.000 hektar.
Lebih lanjut, kedua kabupaten yang rencananya akan menjadi lokasi ibu kota baru total memiliki luas 3.059.616 hektar, dengan rincian, Kabupaten Penajam Paser Utara seluas 3.333,06 kilometer persegi atau 333.306 hektar dan Kabupaten Kutai Kartanegara dengan luas 27.263,10 kilometer persegi atau 2.726.310 hektar.
Kelebihan Samboja
Nama Kecamatan Samboja mendadak populer karena akan menjadi bagian dari lokasi ibu kota baru Republik Indonesia di wilayah Kabupaten Kutai Kartangara seperti yang diumumkan Presiden Jokowi siang ini, Senin (26/8/2019).
Wilayah lainnya yang juga akan menjadi calon ibukota baru RI berada di Kabupaten Penajam Paser Utara. Kedua wilayah ini berada di Provinsi Kalimantan Timur.
Lalu, apa saja kelebihan Kecamatan Samboja yang terletak di Kalimatan Timur sehingga masuk dalam daftar calon kandidat ibu kota baru.
Berikut TribunWow.com rangkum pada Jumat (23/8/2019), lima kelebihan Kecamatan Samboja, sebagai ibu kota baru Indonesia.
1. Aman dari Bencana Alam
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro pernah menuturkan bahwa wilayah Kalimantan Timur aman karena bukan merupakan jalur bencana, dikutip dari Kompas.com.
Dari peta potensi bencana, wilayah Kalimantan sendiri berada di warna hijau yang relatif aman dari bencana.

Berbeda dengan Pulau Jawa, Sulawesi bahkan Papua yang masuk ke dalam zona merah.
"Akhirnya kita memutuskan dari peta strategis adalah Kalimantan, karena risiko gempa kecil yang ada bencana asap kebakaran hutan, itu pun hanya beberapa area lahan gambut," kata Bambang di Kantor Bappenas, Jakarta, Selasa (20/8/2019).
Visualisasi gempa, kecil-menengah-besar di Indonesia dalam kurun waktu 40 tahun, 1973-2013
2. Punya wilayah Luas
Kalimatan Timur memiliki lahan deliniasi yang luas yakni 180.000 hektar, dengan lahan potensial mencapai 85.000 hektar, seperti dikutip dari Tribunnews.com.