Sabtu, 4 Oktober 2025

Rusuh di Papua

Presiden Jokowi Curiga Ada Penumpang Gelap saat Kerusuhan Papua, Lukas Enembe Minta Hukum Ditegakkan

Presiden Jokowi menduga ada penumpang gelap yang sengaja menciptakan kekeruhan melalui isu Papua.

Editor: widi henaldi
Instagram @jokowi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui akun Instagram pribadinya, meminta kepada rakyat Papua dan Papua Barat untuk saling memaafkan. 

TRIBUNNEWS.COM -- Isu rasisme yang diduga dialami mahasiswa Papua di Surabaya memicu kemarahan warga Papua.

Kerusuhan pun pecah di beberapa wilayah Papua dan Papua Barat, Selasa (20/8/2019) lalu.

Kantor DPRD, dan pertokoan dibakar, ribuan massa memblokade jalan sehingga aktifitas warga lumpuh.

Kini kondisi Papua mulai kondusif, masyarakat sudah kembali beraktifitas normal.

Terkait kerusuhan di Papua, wartawan senior Kompas, Budiman Tanuredja sempat mewawancarai Presiden Joko Widodo.

Dalam acara Satu Meja The Forum yang dipandu Budiman Tanuredjo, Jokowi menyampaikan berbagai hal terkait kerusuhan di Papua.

Dikutip dari tayangan Satu Meja The Forum, Rabu (21/8/2019) malam, Presiden Jokowi menduga ada penumpang gelap yang sengaja menciptakan kekeruhan melalui isu Papua.

Kekeruhan itu akhirnya berujung pada aksi protes dan kerusuhan di sejumlah wilayah di Papua dan Papua Barat.

"Ya biasa dalam sebuah peristiwa itu ada yang membonceng, ada penumpang gelap, biasalah menurut saya," kata Jokowi dalam acara Satu Meja The Forum di Kompas TV.

Jokowi tak merinci lebih jauh penumpang gelap yang ia maksud.

 Lukas Enembe Sebut Warga Papua Belum Di Indonesiakan dengan Baik, Najwa Shihab Kaget : Maksudnya?

Baca selengkapnya ======>>>

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved