Minggu, 5 Oktober 2025

Rusuh di Papua

Jaminan Keamanan Mahasiswa Papua hingga Penjelasan Ormas di Surabaya

Berita terkini soal kerusuhan di Papua. Inilah penjelasan ormas di Surabaya yang dituding jadi pemicu konflik hingga seruan damai dari berbagai pihak.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Miftah
KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI
Suasana saat ribuan pendemo ditemui Gubernur Papua Lukas Enembe di Lapangan Apel Kantor Gubernur Papua, Kota Jayapura, Senin (19/08/2019). 

Susi juga meminta maaf apabila aksi massa di Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya dianggap sebagai pemicu konflik yang lebih besar di Papua.

"Kami atas nama masyarakat Surabaya dan rekan-rekan ormas menyampaikan permohonan maaf, apabila ada masyarakat atau pihak lain yang sempat meneriakkan itu (teriakan bernada rasisme)," katanya di Mapolda Jatim, Selasa (20/8/2019).

Menurut Susi, munculnya beragam tafsir yang cenderung negatif terkait aksi ormas yang mendatangi Asrama Mahasiswa Papua, murni disebabkan oleh pelencengan informasi.

"Iya tujuan kami untuk Merah Putih dan ternyata berdampak seperti itu, mungkin ada pihak lain yang sengaja mengondisikan," kata Susi, dikutip dari Surya.

"Kami menyampaikan permohonan maaf dan semoga khususnya di Papua tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," jelasnya.

Susi juga mengatakan, pihaknya sejak awal tidak berniat ingin melakukan intimidasi ataupun mengusir pada mahasiswa Papua yang tinggal di Asrama Mahasiswa Papua.

"Jadi kami tidak ada keinginan untuk mengusir atau ancaman-ancaman kepada mereka. tidak ada Itu semua sama sekali," tuturnya.

4. Minta penyebar hoaks penyebab kerusuhan ditangkap

Viktor Aanam, Ketua Komunitas Mahasiswa Papua Sumatera Selatan.
Viktor Aanam, Ketua Komunitas Mahasiswa Papua Sumatera Selatan. (KOMPAS.com/AMRIZA NURSATRIA HUTAGALUNG)

Sementara itu, Komunitas Mahasiswa Universitas Sriwijaya mendesak pemerintah pusat dan Polri mengusut oknum yang menjadi penyebab terjadinya kerusuhan di Papua dan Papua barat.

Ketua Komunitas Mahasiswa Unsri, Viktor Anam mengatakan, tuntutan itu sebaiknya cepat ditindaklanjuti agar ke depan tidak terjadi lagi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Kami berharap pemerintah pusat melalui Kapolri dan aparat keamanan lainnya menindaklanjuti masalah ini, terutama penyebar berita hoaks," kata Viktor, dilansir Kompas.com.

Viktor menyatakan, apa yang terjadi di Papua tidak memengaruhi mereka di asrama mahasiswa Kampus Unsri Indralaya.

Namun, yang mereka khawatirkan adalah kondisi keluarga mereka di Jawa Timur dan Papua.

"Kami tidak terpengaruh dengan apa yang terjadi di Papua, hanya kami ingin memastikan kondisi rekan di Surabaya dan Malang aman, termasuk keluarga di Papua,” kata Viktor.

5. Tokoh agama minta masyarakat tenang

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved