Sabtu, 4 Oktober 2025

Pemindahan Ibu Kota Negara

Patok-patok Mulai Dipasang, Inikah Wilayah di Kalimantan yang Bakal Jadi Ibu Kota RI?

Rencana pemindahan ibukota ini bagi Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) sudah cukup lama terdengar.

Editor: Hasanudin Aco
Tribunnews.com/ Seno Tri Sulistiyono
Presiden Jokowi meninjau lokasi alternatif ibu kota negara di kawasan Bukit Soeharto, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Selasa (7/5/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, PENAJAM - Rencana pemindahan ibukota negara semakin mengerucut di Pulau Kalimantan, setelah Presiden Joko Widodo menyampaikan dalam rapat terbatas yang juga dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Rencana pemindahan ibukota ini bagi Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) sudah cukup lama terdengar.

Bahkan jauh sebelum Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan di Samboja beberapa waktu lalu,

tim dari Pemerintah Pusat sejak tahun 2017 lalu sudah datang khususnya di Kelurahan Sotek, Kecamatan Penajam untuk melakukan survei.

Baca: Demi Pemindahan Ibu Kota di Kalimantan, Presiden Jokowi akan Jual Aset Negara Rp 150 Triliun

Baca: Paradoks Pemindahan Ibu Kota Indonesia, Pertambangan Ilegal Batu Bara Marak di Bukit Soeharto Kaltim

Bahkan Tim Korlantas Mabes Polri juga pernah datang untuk melakukan survei bahkan melakukan pertemuan dengan Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang) PPU.

Bukan hanya itu, mereka juga meminta data mengenai lokasi Sotek yang sebagian besar lahan merupakan milik perusahaan perkebunan dan kehutanan.

Kabar terbaru adalah adanya Patok Geosoasial yang dipasang Badan Informasi Geospasial (BIG) untuk menentukan titik koordinat wilayah. Patok ini sama dengan yang dipasang sejumlah titik di Kota Balikpapan.

Patok ini dipasang di Kelurahan Pantai Lango, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara.
Patok ini dipasang di Kelurahan Pantai Lango, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara. ()

Patok ini dipasang di Kelurahan Pantai Lango, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara.

Patok ini dipasang di Kelurahan Pantai Lango, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara.
Patok ini dipasang di Kelurahan Pantai Lango, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara. ()

Hal ini juga diungkap di media sosial melalui akun Instagram, InfoPenajam.

Dalam akun tersebut tertulis bila ada patok warga orange di Kelurahan Pantai Lango, penanda ibukota baru.

Dalam akun tersebut, salah seorang warga dengan akun ridwannullah2 juga memberikan komentar.

Yasssalam di bukit subur juga sudah lama kali yg begituan Desa Bukit Subur bertetangga dengan Kelurahan Sotek.

Kasim, pengelola Infopenajam mengaku, melihat langsung patok warga orange tersebut.

Ia mengatakan, sepanjang perjalanan menuju Jembatan Pulau Balang hanya menemukan satu patok Geosoasial ini.

"Kami hanya temukan satu saja di Kelurahan Pantai Lango. Kata warga hanya satu mereka ketahui," ujarnya.

Ia mengatakan, warga juga tidak mengetahui kapan patok itu dipasang.

Selain itu, Kasim juga mendapat informasi bila patok yang sama juga dipasang di Sepaku I, Kelurahan Sepaku di depan salah satu toko milik warga.

Bapelitbang Pernah Serahkan Data ke Bappenas

Sebelumnya, Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangkan (Bapelitbang) Penajam Paser Utara (PPU) telah menyerahkan data kepada tim Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) serta Tim Korlantas Mabes Polri, terkait rencana ibukota negara di Kelurahan Sotek, Penajam.

Sekretaris Bapelitbang PPU Hadi Saputro, Jumat (15/12) menjelaskan, sebelum tim Korlantas meninjau lokasi di Kelurahan Sotek, Oktober lalu tim PPN/Bappenas juga sudah pernah turun meninjau sejumlah lokasi di PPU.

Saat itu kata Hadi, mereka meminta data mengenai sosial ekonomi dan budaya masyarakat.

Selain itu, tim juga menanyakan mengenai pertumbuhan ekonomi dan yang menggerakkan ekonomi PPU.

Bahkan tim juga meminta data mengenai potensi konflik termasuk antar suku serta jumlah penduduk dan jumlah agama di PPU.

"Semua data-data itu kami berikan kepada tim PPN/Bappenas. Data juga sudah kami sampaikan kepada tim Korlantas Mabes Polri," jelasnya.

Kawasan Sotek, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, dilihat dari udara. (HO)

Saat peninjauan lapangan tim Korlantas menunjukkan lokasi di Kelurahan Sotek.

Lokasi itu seluas 1.200 hektare namun masuk dalam izin Hak Guna Usaha (HGU) yang dikuasai empat perusahaan swasta yang bergerak di bidang perkayuan.

Hadi menilai, meski lahan tersebut dikuasai empat perusahaan swasta namun tetap berstatus tanah negara karena hanya dipinjamkan kepada perusahaan untuk dikelola.

Dengan status HGU tersebut kata Hadi, akan mudah bagi pemerintah pusat bila akan menggunakan lahan tersebut untuk lokasi ibukota negara.

Hadi menilai bahwa tim yang turun sangat positif melihat lokasi di Sotek karena akses sangat mudah.

Ia mengatakan, untuk menuju lokasi tersebut bisa melalui jalan kilometer 38, kemudian Jembatan Pulau Balang, Jembatan Tol Teluk Balikpapan yang sedang direncanakan untuk dibangun serta melalui kapal feri.

Bukan hanya itu, akses jalan menuju Paser juga cukup mudah termasuk menuju Kubar dan Kukar. "Jadi akses menuju Sotek ini cukup mudah, ada beberapa jalan alternatif. Informasi juga Januari nanti sudah finalisasi hasil kajian yang dilakukan PPN/Bappenas. Mudah-mudahan Sotek bisa terpilih," harapnya.

Pemkab PPU Siapkan 100 Ribu Ha di Sotek

Bupati Penajam Paser Utara atau Bupati PPU, Abdul Gafur Masud atau yang akrab disapa AGM menanggapi serius rencana pemindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan.

Kabar santer, Kaltim berpeluang menjadi lokasi Ibu Kota Baru.

Sementara ini, dua wilayah di Kalimantan Timur, yakni Sotek, Penajam Paser Utara dan Tahura Bukit Soeharto Kutai Kartanegara diusulkan menjadi calon lokasi pusat pemerintahan.

Kepada Tribun, Kamis (1/8/2019) kemarin, AGM menegaskan Penajam Paser Utara sudah siap secara utuh, terlebih dengan adanya kabar Kelurahan Sotek akan dijadikan pusat Ibu Kota Baru bagi RI.

Menurutnya, posisi Sotek berada di tengah-tengah kabupaten/kota dan petanya sangat strategis, dekat dengan Kota Balikpapan yang memiliki pelabuhan dan bandara internasional.

"Apalagi Sotek juga wilayahnya dekat dengan laut," ujarnya.

Bupati PPU, Abdul Gafur Masud atau AGM mengimbau kepada seluruh masyarakat Penajam Paser Utara, baik yang belum dan telah memiliki IMB, memanfaatkan kesempatan pengurusan IMB gratis sebaik mungkin, Selasa (6/8/2019). (TribunKaltim.Co/Heriani AM)

Nah, AGM mengatakan, jika Presiden Joko Widodo menunjuk Penajam Paser Utara sebagai lokasi ibukota, Pemkab Penajam Paser Utara akan menyiapkan 40 ribu hingga 100 ribu lahan di wilayah Sotek.

"Saat ini belum kita bebaskan. Kita akan bebaskan lahannya kalau ada surat perintah," ungkapnya saat ditemui di BSCC Dome Balikpapan pada Kamis (1/8/2019).

Kali ini AGM optimistis Kalimantan Timur, khususnya Penajam Paser Utara siap jika ditunjuk sebagai lokasi ibukota pengganti Jakarta.

Hasil kajian Bappenas bahwa di wilayah Penajam Paser Utara, Soteklah lokasi yang dinilai layak menjadi lokasi Ibu Kota Baru.

Tinggal menunggu keputusan Presiden Joko Widodo.

"Paling tanggal 17 Agustus nanti sudah ditunjukin," ucap Bupati muda tersebut. (*)

Penulis: Samir Paturusi

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved