Sabtu, 4 Oktober 2025

Mati Listrik di Ibu Kota dan Sekitarnya

Pasca Pemadaman Listrik Massal, PLN Akan Bayarkan Ganti Rugi hingga Dampak Bagi Pelaku Ritel

Pemadaman listrik massal yang terjadi di Jakarta dan sebagian Pulau Jawa pada Minggu (4/8/2019) lalu, telah merugikan banyak pihak.

Penulis: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Permukiman warga Jakarta difoto dari Rusun Karet Tengsin terlihat gelap gulita hanya gedung perkantoran dan apartemen yang terang, Minggu malam (4/8/2019). Aliran listrik di Banten, Jabodetabek hingga Bandung terputus akibat adanya gangguan pada sejumlah pembangkit di Jawa. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Plt Dirut PLN, Sripeni Inten Cahyani mengatakan, besaran kompensasi yang akan diberikan kepada pelanggan akibat blackout di wilayah Jawa-Bali akan sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 27 Tahun 2017.

"Kalau besaran kompensasi sudah diatur oleh pemerintah melalui permen ESDM dan PLN sudah menghitungnya sesuai dengan ketentuan tersebut," Ujar Sripeni usai rapat bersama Komisi VII di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, selasa, (6/8/2019).

Baca: Live Streaming TVOne ILC Malam Ini, Tema: PLN Sekarat, Listrik Mati

Baca: Cerita Jusuf Kalla saat Listrik Padam dan Sinyal Buruk, Susah Mau Hubungi Menteri-menteri

Berdasarkan Permen tersebut pelanggan yang menggunakan tarif bersubdi akan mendapatkan potongan pembayaran sebesar 20 persen dari biaya beban listrik yang digunakan.

Sementara itu pelanggan yang yang selama ini terkena tarif bersubsidi akan mendapatkan potongan sebesar 35 persen dari biaya beban.

"Kompensasi itu sudah diperhitungkan pada tagihan periode bulan Agustus," katanya.

Kata Rizal Ramli

Mantan Menko Kemaritiman, Rizal Ramli menjawab pertanyaan wartawan usai memenuhi panggilan KPK sebagai saksi terkait kasus BLBI di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Jumat (19/7/2019). Mantan Menko Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri (Ekuin) era Kepresidenan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu dipanggil KPK terkait kapasitasnya sebagai Ketua KKSK periode 2000-2001. Tribunnews/Irwan Rismawan
Mantan Menko Kemaritiman, Rizal Ramli menjawab pertanyaan wartawan usai memenuhi panggilan KPK sebagai saksi terkait kasus BLBI di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Jumat (19/7/2019). Mantan Menko Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri (Ekuin) era Kepresidenan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu dipanggil KPK terkait kapasitasnya sebagai Ketua KKSK periode 2000-2001. Tribunnews/Irwan Rismawan (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli angkat bicara soal kasus pemadaman listrik massal di Jakarta dan sebagian Pulau Jawa ini.

Menurut Rizal Ramli, sistem kelistrikan yang lemah dapat menganggu sistem keamanan nasional.

Aktivitas masyarakat terhambat dan aktivitas bisnis terganggu.

"Buat menyerang Indonesia gampang sekali, matiin saja listriknya," ujar Rizal dalam program Sapa Indonesia Malam yang ditayangkan KompasTV, Senin (5/8/2019) malam.

"Kelihatan lemah sekali, diserang satu sisi saja semuanya kena," ucap dia.

Baca: Pasca Mati Listrik Massal, PLN Akan Potong Gaji Karyawan hingga Permintaan Jokowi

Baca: Tantri Kotak Manfaatkan Mati Listrik untuk Quality Time dengan Anak

Rizal pun mengeluhkan ruang geraknya yang jadi terbatas selama listrik padam. Ia tak bisa mengambil uang di ATM karena tidak ada elektrifikasi.

Ia juga tak bisa menggunakan kartu debit maupun kartu kredit untuk bertransaksi.

Sinyal ponselnya juga mengalami gangguan. Hal-hal serupa dirasakan masyarakat lainnya yang terdampak pemadaman listrik.

"Ini menunjukkan sistem ketahanan kita lemah sekali karena semua saling tergantung. Listrik mati bikin ATM enggak bisa jalan, kartu kredit tidak bisa, bank tidak bisa," kata Rizal.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved