Gempa di Banten
Pertamina Pastikan Sarana dan Fasilitasnya Tidak Terganggu Akibat Gempa 7,4 SR
PT Pertamina (Persero) memastikan sarana dan fasilitas operasional tidak terganggu akibat gempa berkekuatan 7.4 Skala Richter
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) memastikan sarana dan fasilitas operasional tidak terganggu akibat gempa berkekuatan 7.4 Skala Richter di sekitar Selat Sunda pada pukul 19.00 WIB.
“Menurut laporan awal, Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) dan Depot LPG Panjang tidak mengalami kerusakan fisik. Operasional kapal di dermaga TBBM Panjang pun saat ini kembali melanjutkan operasionalnya setelah sempat evakuasi saat gempa. Menanggapi peringatan dini tsunami, kami tetap menyiagakan seluruh personil agar waspada dan melihat kondisi terkini,” ujar Region Manager Communication & CSR Sumbagsel, Rifky Rakhman Yusuf, Jumat (2/8/2019).
Selain sarana dan fasilitas Pertamina, sarana dan fasilitas mitra lembaga penyalur seperti SPBU, SPPBE, Agen, dan Pangkalan LPG juga dalam kondisi aman dan tetap melakukan operasional secara normal.
Baca: Ditjen Pas Kumpulkan Informasi Lapas dan Rutan yang Terdampak Gempa 7,4 SR
Baca: Gempa 7,4 SR di Baten Tak Berpengaruh ke Gunung Merapi
Baca: Warga Sumur Ceritakan Detik-detik Gempa 7,4 SR: Gemuruh Sempat Dikira Suara Truk Lewat
Pertamina juga melakukan pengecekan terhadap sarana dan fasilitas yang berada di Bengkulu.
Posisi TBBM Pulau Baai dan Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Fatmawati Soekarno yang berada di pesisir juga diingatkan untuk selalu waspada.
“Efek gempa mungkin tidak terlalu besar dan kondisi sarfas tidak terganggu. Namun teman-teman di Bengkulu tetap waspada potensi tsunami,” tambah Rifky.
Saat ini Pertamina terus melakukan pengecekan ulang terhadap seluruh sarana dan fasilitasnya untuk memastikan operasional distribusi energi tetap berjalan dengan baik.
“Kita terus pantau dan pastikan. Mudah-mudahan tidak ada gempa susulan dan peringatan dini tsunami segera dicabut. Semoga masyarakat Lampung, Bengkulu, dan wilayah terdampak gempa lainnya senantiasa dalam keadaan yang sehat dan tidak ada korban,” imbuh Rifky.
Cek Lapas
Pihak Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) mengumpulkan informasi terkait lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan yang terdampak gempa.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol Ditjen Pas, Ade Kusmanto, mengatakan pihaknya belum menerima laporan dari kantor wilayah Kemenkumham di Jawa Barat, Banten, dan Lampung.
Baca: BMKG Cabut Peringatan Dini Tsunami Akibat Gempa Magnitudo 7.4
Baca: Ribuan Pelajar Menikmati Event Olympic Movement in Action
Baca: Diguncang Gempa, Rina Lari dari Lantai 3 Gendong Anak Sambil Bawa Tiang Infus, Lihat Videonya
"Saat ini belum ada laporan pihak kanwil kemenkumham Jabar, kanwil Banten dan kanwil Lampung mengenai dampak gempa terhadap narapidana atau tahanan di lapas rutan yang terdampak gempa," kata dia saat dihubungi, Jumat (2/8/2019).
Dia mengaku akan menyampaikan informasi setelah menerima laporan dari masing-masing kantor wilayah Kemenkumham.
"Segera diinformasikan lebih lanjut setelah mendapat laporan dari masing-masing kanwil," ujarnya.
Cabut peringatan tsunami
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencabut peringatan dini tsunami yang disebabkan oleh gempa Magnitudo 7.4, Jumat (2/7/2019) pukul 19:03:25 WIB.
"Peringatan Dini TSUNAMI yang disebabkan oleh gempa Mag:7.4, 02-Agu-19 19:03:25 WIB, dinyatakan telah berakhir," tulis BMKG.
Sebelumnya gempa bumi yang berpusat di Sumur, Pandeglang, Banten tersebut dinyatakan BMKG berpotensi menimbulkan tsunami.
Dikutip Tribunnews.com dari tayangan KompasTV Breaking News Gempa Magnitudo 7,4 malam ini.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menginformasikan, peringatan dini tsunami akan dicabut jika sudah melewati pukul 21.35 WIB.
Baca: Persebaya Surabaya vs Persipura Jayapura: Irfan Jaya Bawa Persebaya Menang 1-0
Baca: Dilaporkan Farhat Abbas Terkait Dugaan Konten Porno, Hotman Paris: Tak Akan Melakukan Hal Bodoh
Baca: Basarnas Jabar: Warga Sukabumi dan Cianjur Selatan Sudah Mengungsi ke Perbukitan
Ia juga mengungkapkan, peringatan dini tsunami harus menunggu 2 jam setelah gempa terjadi sebelumnya.
Dwikorita juga mengimbau agar tetap tenang dan masyarakat yang berada di lokasi waspada mohon segera menjauhi lokasi bibir pantai.
Melansir laman Kompas.com, Kepala Pusat Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono mengatakan, ada tiga daerah berstatus siaga tsunami pasca-gempa.
Menurut Rahmat, di tiga daerah itu yaitu Pandeglang, Lampung Selatan, dan Tanggamus berpotensi terjadi tsunami dengan gelombang relatif tinggi.
"Ini daerah-daerah yang cukup signifikan ancaman tsunaminya. Ancaman tsunaminya di atas 3 meter," kata Rahmat kepada Kompas TV, Jumat (2/8/2019).
Rahmat mengatakan, pusat gempa terdeteksi di selat sunda dengan jarak 159 kilometer dari Labuan, Pandeglang, Banten.
Gempa terasa hingga Jakarta, sebagian Jawa Tengah, Lampung, dan Bengkulu.
Menurut Rahmat, setelah terjadinya gempa, BMKG terus memantau potensi tsunami.
Namun demikian, setelah 40 menit gempa melanda, BMKG tak melihat perubahan muka air laut.
"Kami masih pantau, sampai sekarang kami belum melihat perubahan muka air laut. Kami berharap tak ada tsunami," kata dia.
Rahmat mengimbau warga di daerah yang masuk dalam level siaga dan waspada tsunami agar menjauhi pantai.
"Jika tak ada perubahan dalam waktu dua jam, mungkin akan kita akhiri (peringatan tsunami)," tukasnya.