HUT Kemerdekaan RI
Curhat Anggota Paskibraka dari Papua Barat Kangen Makan Pinang Hingga Ungkap Latihan Terberat
Masih mengenakan seragam, siswi SMAN 1 Manokwari itu mengaku rindu pada makanan di kampung halamannya, yaitu Pinang
Laporan wartawan Tribunnews, Lendy Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Nasional 2019 sedang menjalani masa pelatihan di PP-PON, Cibubur, Jakarta Timur, sejak 20 Juli 2019 lalu.
Sebagaimana diketahui, selama pelatihan, para anggota Paskibraka tersebut dikumpulkan di sebuah tempat dalam waktu tertentu untuk fokus menjalani pelatihan.
Baca: Ke Cibubur, Menpora Makan Siang Bareng Anggota Paskibraka Nasional 2019

Selama lebih dari sepuluh hari tersebut, banyak suka-duka yang dialami para anggota, khususnya anggota putri asal Manokwari, Papua Barat bernama Uriani Venesta Kubiari.
Masih mengenakan seragam, siswi SMAN 1 Manokwari itu mengaku rindu pada makanan di kampung halamannya, yaiut Pinang.
Ia mengaku di tempat berlatih dirinya sama sekali tak memakan Pinang.
Makanan yang disediakan para pembina, diakuinya makanan yang sifatnya umum dimakan masyarakat Indonesia, seperti sayuran rebus, nasi, buah-buahan, dan sesekali memakan roti.
"Kangen makanan di Papua, Pinang sih," kata Urianti.
Selain kangen mengunyah Pinang, Urianti juga mengaku sangat rindu dengan orangtuanya.
Ia mengaku jika rindu hanya bisa duduk menyendiri, karena semua alat komunikasi dititipkan para pembina sejak sebelum pelatihan dimulai.
Urianti juga mengungkap latihan terberat yang dilakukan selama masa pelatihan, yaitu sit up.
"Paling berat disuruh sit up, biasanya pelatih kasih lima belas kali sit up," ungkap Urianti.
Sebagaimana diketahui, selain dilatih baris-berbaris, para anggota Paskibraka juga dilatih fisiknya dengan melakukan senam, jogging, dan sit up untuk meningkatkan stamina.
Urianti mengaku semuanya dilalui dengan senang hati, karena menjadi anggota Paskibraka Nasional merupakan kebanggaan.
Baca: Jalani Masa Karantina, Anggota Paskibraka Tidak Diperbolehkan Gunakan Gadget

"Saya bangga, ada proses seleksi sekitar seratus orang, yang dipilih cuma dua dari Papua Barat. Itu ngga mudah," ujar Uriani.
Ia menambahkan, selama ini dirinya hanya satu kali memiliki pengalaman dalam mengibarkan merah putih pada hari kemerdekaan, yaitu di sekolahnya.
Tak boleh pergunakan gadget
Anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) harus rela hidup tanpa gadget selama menjalani pelatihan dan karantina di Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga Nasional (PPPON) Cibubur, Jakarta Timur.
Pembina Paskibraka Nasional 2019, Nina Mardina mengatakan gadget milik anggota Paskibraka yang menjalani pelatihan dan karantina sudah dititipkan kepada pihak pembina sejak hari kedua digelarnya pelatihan.
Baca: Jusuf Kalla Sebut Perbaikan Kualitas Udara di Jakarta Jadi Tanggung Jawab Gubernur dan Masyarakat
Baca: Wartawan Senior Tewas Jadi Korban Tabrak Lari
Baca: Divonis 6 Bulan Penjara, Emak-emak Pepes Karawang Sujud Syukur
Baca: Bikin Merinding, Tanpa Sadar Mobil yang Dikendarai Rudi Masuk Areal Pekuburan
Menurutnya, mereka telah memahami ketentuan bahwa sejak awal tidak diperbolehkan untuk memainkan gadget saat masa karantina.
Pemahaman tersebut, kata Nina, telah diperoleh sejak masih berada di provinsi masing-masing.
"Tapi kan dari awal mereka sudah dibekali dari daerahnya juga bahwa handphone akan dikumpul atau dititipkan," kata Nina.
Sehingga saat menjelang malam hari, waktu yang tersisa hanya digunakan untuk istirahat saja.
Bahkan ia menilai para generasi muda tersebut mudah dalam menaati ketentuan.
"Jadi mereka sudah rela saja karena mereka kan latihannya selesai malam itu tidak ada waktu buat main handphone," jelas Nina.

Nina kembali menyampaikan bahwa setelah selesai latihan pada pukul 17.00 WIB, mereka akan kembali ke kamar masing-masing untuk beristirahat.
Waktu yang sempit itu digunakan secara maksimal untuk beribadah, makan, dan membersihkan diri.
"Pulang dari lapangan pukul 17.00, keperluan mandi salat maghrib, jadi benar-benar nggak ada waktu buat megang handphone," jelas Nina.
Lebih lanjut ia menambahkan, jika ada diantara mereka yang masih memegang gadget pada masa karantina, mereka akan 'merugi'.
Hal itu karena gadget bisa memberikan pengaruh negatif terhadap sikap disiplin mereka.
"Kalaupun ada, nantinya adik-adik (Paskibraka) sendiri yang nanti rugi karena akan telat (latihan) kalau pegang hp, secara logikanya," pungkas Nina.
Aktivitas dan kesiapan mereka pada hari ini pun turut dipantau langsung Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi.
Dalam tinjauannya, Menpora didampingi Deputi Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Asrorun Ni'am Sholeh.