Jumat, 3 Oktober 2025

Pagi Ini Udara Jakarta Tak Sehat, Wilayah Pejaten Paling Buruk, Anies Curiga Jalan Tol Penyebabnya

Warga Ibu Kota Jakarta harap memperhatikan kualitas udara Jakarta pada Selasa (30/7/2019) pagi ini, karena kategorinya tidak sehat.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Warga beraktivitas menggunakan masker di pelican crossing di Kawasan Bundaran HI, di Jakarta, Senin (29/7/2019). Data aplikasi AirVisual yang merupakan situs penyedia peta polusi daring harian kota-kota besar di dunia, menempatkan Jakarta pada urutan pertama kota berpolusi sedunia pada Senin (29/7/2019) pagi dengan kualitas udara mencapai 183 atau kategori tidak sehat. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

"Jadi usaha kita tentu kita dorong lebih banyak lagi pengurangan di sumbernya," ujar Anies Baswedan di GOR Rorotan Jakarta Utara, Senin (29/7/2019).

"Pengurangan pertama adalah di kendaraan bermotor," sambungnya.

Bahkan, Anies Baswedan memgaku pihaknya telah menemukan sumber polusi terbesar di Ibu Kota, yakni di kawasan Jakarta Selatan.

Menurutnya, meningkatnya kegiatan kendaraan berat menjadi penyumbang terbesar polusi di Ibu Kota.

"Salah satu kecurigaan kita ingin bicara pengelola jalan tol."

Pekerja menyelesaikan pembangunan proyek Mass Rapid Transit (MRT) diatas Jalan Tol JORR di Kawasan Fatmawati, Jakarta, Senin (22/5/2017). Progress pembangunan MRT Fase 1 (Lebak Bukus-Bundaran HI) hingga akhir april 2017 sudah mencapai 71,39 persen. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Pekerja menyelesaikan pembangunan proyek Mass Rapid Transit (MRT) diatas Jalan Tol JORR di Kawasan Fatmawati, Jakarta, Senin (22/5/2017). Progress pembangunan MRT Fase 1 (Lebak Bukus-Bundaran HI) hingga akhir april 2017 sudah mencapai 71,39 persen. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

"Di Tol JORR dan sekitarnya pada malam hari justru terjadi kepadatan kendaraan-kendaraan berat yang volume cukup besar.

"Jadi pemantau alat ukur kita di daerah Selatan, Jagakarsa itu justru tinggi," ungkap Anies Baswedan.

Anies Baswedan merasa heran ketika ditemukan kawasan Jakarta Selatan merupakan penyumbang polusi udara yang tinggi.

Dengan begitu, ke depan pihaknya bakal melalukan pengecekan uji emisi bagi kendaraan yang dinilai menyumbang polusi terbesar di Jakarta.

"Padahal daerah Selatan bukan daerah paling padat ya, tapi justru tinggi, karena itu kita mau lihat."

"Nanti kita pastikan kendaraan-kendaraan berat yang memasuki wilayah JORR itu mereka penuhi standar emisi, sehingga enggak timbulkan masalah," papar Anies Baswedan.

Sebelumnya, Jakarta masuk dalam deretan teratas dua kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.

Posisi Ibu Kota Indonesia itu hanya sedikit di bawah Hanoi, Ibu Kota Vietnam.

Itulah penilaian yang dilakukan Air Visual, sebuah aplikasi yang memantau dan mengukur kualitas udara kota-kota di seluruh dunia.

Berdasarkan data Air Visual, indeks kualitas udara Jakarta mendapat nilai 155, per Selasa 25 Juni 2019.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved