Minggu, 5 Oktober 2025

Naik Turun Hubungan Prabowo-Megawati, Pernah Tuding Berkhianat hingga Masakan Kesukaan

Setelah bertemu dengan Presiden Jokowi, eks calon presiden (Capres) 02 Prabowo Subianto bakal bertemu dengan Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri

Penulis: Daryono
Youtube channel Kompas tv
Megawati dan Prabowo bertemu saat Asian Games 2018 

TRIBUNNEWS.COM - Setelah bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), eks calon presiden (Capres) 02 Prabowo Subianto bakal bertemu dengan Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri, Rabu (24/7/2019) siang ini.

Pertemuan direncanakan berlangsung pukul 12.00 WIb di kediaman Megawati di Jl Teuku Umar Jakarta Pusat. 

Sekjen PDI-P Hasto Kristyanto menyebutkan Jokowi tidak akan ikut hadir dalam pertemuan tersebut.

Hanya ada Prabowo dan Megawati.

"Atas dasar semangat yang sama, maka Ibu Megawati Soekarnoputri memang direncanakan bertemu dengan Pak Prabowo."

"Pertemuan dalam waktu dekat, dan sebagai tradisi silaturahim yang baik untuk dijalankan para pemimpin," terang Hasto dalam keterangan tertulis, Selasa, seperti dilansir Kompas.com.

Baca: Sekjen PDIP Beberkan Poin Penting yang Akan Dibicarakan Megawati-Prabowo Siang Ini

Politisi senior PDI-P yang juga merupakan Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, mengatakan hal serupa.

Ia memastikan Jokowi tidak ikut dalam pertemuan yang akan berlangsung di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat.

"Pertemuan siang ini Bu Mega dengan Pak Prabowo," kata Pramono.

Meski tak sepanas dengan Jokowi yang menjadi rival Prabowo dalam dua kali Pilpres, hubungan Prabowo dengan Megawati sempat memanas. 

Meski demikian, hubungan Prabowo dan Mega juga pernah mesra. 

Berikut rangkuman naik turun hubungan Prabowo-Megawati dirangkum Kompas.com:

1. Berkoalisi di Pilpres 2009

Prabowo dan Megawati pernah berkoalisi dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2009.

Keduanya bertarung dalam Pilpres melawan calon incumbent Susuilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang berpasangan dengan Boediono.

Kabar terbaru pertemuan antara Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri, Joko Widodo dipastikan tak ikut.
Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri,(KOMPAS.com / Alif Ichwan)

Pilpres 2009 itu diikuti tiga pasnagan Capres yakni Prabowo-Megawati, SBY-Boediono dan Wiranto-Jusuf Kalla.

Sayangnya, dalam Pilpres 2019 itu, Megawati-Prabowo kalah lantaran hanya meraih 26,79 persen suara.

Ini merupakan kekalahan kedua Megawati sebagai Capres dalam Pilpres.

2. Prabowo Tuding Mega Berkhianat

Hubungan Prabowo dengan Mega sempat memanas.

Hal itu terjadi saat Megawati mencalonkan Jokowi sebagai Capres dalam Pilpres 2014.

Baca: Tanggapi Pertemuan Megawati dan Prabowo Subianto, Sandiaga Uno Sebut Soal Pasangan dan Nostalgia

Saat itu, Prabowo menuding Mega berkhianat karena telah melanggar perjanjian dalam Pilpres 2009.

Megawati Soekarnoputri usai mencoblos
Megawati Soekarnoputri usai mencoblos (TRIBUNNEWS.COM/Fransiskus Adhiyuda)

Menurut Prabowo, dalam perjanjian yang disebut perjanjian Batu Tulis itu, Mega bersedia mendukung Prabowo dalam Pilpres 2014.

Namun, kenyataanya Mega justru mencalonkan Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla. 

Jokowi-JK pada akhirnya bertarung dengan Prabowo-Hatta Rajasa. 

3. Kembali Berseberangan di 2019

Prabowo dan Mega kembali berseberangan pandangan politik dalam Pilpres 2019. 

Hal itu ketika Jokowi kembali maju sebagai Capres dan berpasangan dengan Maruf Amin. 

Jokowi masih diusung PDI-P yang dipimpin Megawati.

Baca: Live Streaming Kompas TV Pertemuan Jokowi, Prabowo, dan Megawati Siang Ini Pukul 12.00 WIB

Jokowi-Maruf berhadapan dengan Prabowo yang berpasangan dengan Sandiaga Uno. 

Prabowo pun kembali kalah. 

3. Mega Bikinkan Nasi Goreng yang Disukai Prabowo

Meski hubungan Prabowo-Mega naik turun, Mega mengaku persahabatannya dengan Prabowo tetap baik. 

Dikutip dari Kompas.com, Mega mengenang persahabatannya dengan sejumlah politisi yang pernah berbeda pandangan politik.

Mereka di antaranya Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan Presiden keempat RI, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

Ia menceritakan, salah satu hal yang bisa mendekatkan dia dengan kedua tokoh politik itu adalah dengan makanan.

Megawati mengaku jago membuat nasi goreng yang kemudian terus dirindukan rasanya oleh Prabowo dan Gus Dur.

Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri ketika melakukan konsolidasi internal di Banten, yang dilangsungkan di Gedung DPD PDI Perjuangan, Serang, Banten, Senin (15/4/2019). TRIBUNNEWS.COM/FRANSISKUS ADHIYUDA
Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri ketika melakukan konsolidasi internal di Banten, yang dilangsungkan di Gedung DPD PDI Perjuangan, Serang, Banten, Senin (15/4/2019). TRIBUNNEWS.COM/FRANSISKUS ADHIYUDA (Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda)

Bahkan, orang dekat Prabowo sempat menanyakan kepada Megawati kapan akan memasak nasi goreng lagi untuk mantan Komandan Jenderal Kopassus itu.

Hal itu terjadi saat ia dan Prabowo bersama-sama menonton pertandingan pencak silat di arena Asian Games 2018.

"Ada salah satu orang yang dekat dengan Pak Prabowo bilang ke saya, 'Pak Prabowo suka tanyakan lho Bu, kapan mau bikin nasi goreng?'. Karena nasi goreng saya top lho," kata Megawati dalam acara Megawati Bercerita di Kantor DPP PDI-P, Menteng, Jakarta, Senin, 7 Januari 2019 silam. 

Baca: Sekjen PDI Perjuangan: Pertemuan Prabowo-Megawati Direncanakan Sejak Asian Games 2018

Demikian pula dengan Gus Dur yang kerap datang ke rumahnya hanya untuk makan nasi goreng bikinannya.

Hal itu, kata Mega, menunjukkan kedekatannya dengan para politisi meskipun mereka berbeda sikap.

"Dulu Gus Dur telepon, 'Mbak aku teko (datang) yo, nasi goreng, nasi goreng'. Dia mesti minta nasi goreng. Itu saya bikin sendiri lho," lanjut Megawati.

(Tribunnews.com/Daryono) (Kompas.com/Rakhmat Nur Hakim)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved