Kabinet Baru Fokus Pada Inisiatif Presiden Membangun Sumber Daya Manusia
Agenda ini hendaknya menjadi prioritas dan fokus kabinet baru yang formasinya sedang dipersiapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Negara harus mengalokasi ruang dan waktu yang memadai bagi orang muda dan remaja untuk bertumbuhkembang menjadi generasi milenial dan generasi Z yang kompeten dan kompetitif.
Agenda ini hendaknya menjadi prioritas dan fokus kabinet baru yang formasinya sedang dipersiapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Pesan ini penting dan juga relevan untuk dikedepankan lagi di ruang publik, di tengah isu tentang calon menteri baru atau jatah menteri untuk formasi kabinet baru yang sedang digodok Presiden Jokowi," ujar Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet), Senini (8/7/2019).
Baca: Hidayat Nur Wahid: Ideologi Pancasila Jaga Indonesia dari Perpecahan
"Pesan ini penting, karena generasi orang tua sekarang ini harus menghantarkan dan menyiapkan orang muda dan remaja menjadi generasi milenial dan generasi Z yang kompeten dan kompetitif sepanjang era Industri 4.0 dan era sesudahnya," kata dia.
Baca: Keren! ACF 2019 Mampu Menyedot 100 Ribu Wisatawan
Pesan ini juga relevan, lanjut Bamsoet karena Presiden Jokowi telah menetapkan pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM) sebagai prioritas pembangunan.
Tujuannya, mendorong generasi milenial dan generasi Z beradaptasi dengan perubahan zaman, yang ditandai oleh otomatisasi dan digitalisasi pada hampir semua aspek kehidupan, terutama digitalisasi perekonomian.
Program ini layak diperhatikan oleh semua elemen masyarakat.
Baca: Elite PKB Berharap Jatah Kursi Menteri untuk PKB dan NU Berbeda
Alasannya tidak mengada-ada. Tantangan yang sedang dan akan dihadapi orang muda dan remaja, sambungnya sangat berbeda dengan apa yang dulu dihadapi generasi orang tua.
"Lapangan kerja mengalami perubahan signifikan. Banyak pekerjaan tidak lagi butuh peran atau kreasi otak manusia. Kebutuhan akan peran manusia pada sejumlah profesi atau keahlian di dunia kerja tidak lagi signifikan," tegasnya.
Dilandasi pertimbangan bahwa program ini sangat strategis bagi orang muda dan remaja, pemerintah perlu mengintensifkan sosialisasi program ini kepada semua elemen masyarakat dan komunitas.
Baca: 13 Jam Diperiksa Polda Metro Jaya, Galih Ginanjar Ngaku Ingin Permalukan Fairuz A Rafiq
Sebaliknya, ujarnya dengan memahami program ini, para orang tua diharapkan makin intens pula dalam memaparkan dan menggambarkan tantangan yang dihadapi anak-anak.
Inisiatif Presiden Jokowi ini Bamsoet menyarankan hendaknya direspons oleh para ahli pendidikan di Kemendikbud dan Kemenristek Dikti. Apalagi, Kemenristek Dikti juga sudah memiliki gambaran tentang perubahan kebutuhan atau permintaan di sektor lapangan.
Baca: Info BMKG: Prakiraan Tinggi Gelombang dan Hujan Lebat Disertai Petir Besok Selasa 9 Juli 2019
Kemedikbud dan Kemenristek Dikti diharapkan segera berbagi informasi dan pencocok program, yang kemudian diikuti dengan inisiatif bersama untuk membarui kurikulum pendidikan dari tingkat dasar. Pembaruan kurikulum diperlukan sebagai penyesuaian terhadap perubahan zaman," paparnya.