BMKG: Gempa di Ternate, Jenis Gempa Dangkal
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) langsung menggelar konferensi pers sesaat setelah gempa bumi sebesar 7,0 skala richter melanda kota
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) langsung menggelar konferensi pers sesaat setelah gempa bumi sebesar 7,0 skala richter melanda kota Ternate, Maluku Utara.
Gempa tersebut terjadi pada Minggu (7/7/2019), tepatnya pukul 22.08 WIB.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan bahwa gempa itu merupakan jenis gempa dangkal.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat deformasi kerak bumi pada Lempeng Laut Maluku," ujar Dwikorita, di Kantor BMKG, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (8/7/2019) dini hari.
Baca: Isak Tangis Sang Istri Saat Jenazah Sutopo Tiba di Rumah Duka Boyolali
Baca: BREAKING NEWS: LIVE Streaming Pemakaman Jenazah Sutopo Purwo Nugroho Tiba di TPU, Akan Dimakamkan
Baca: Ramalan Zodiak Senin 8 Juli 2019: Scorpio Jangan Sentimen, Libra Ajak Belanja Orang yang Dicintai
Terjadinya gempa, kata dia, disebabkan aktivitas tekanan pada lempeng mikro Halmahera dan lempeng mikro Sangihe.
"Gempa ini memiliki mekanisme sesar naik (thrust fault) akibat adanya tekanan atau kompresi lempeng mikro Halmahera ke arah Barat dan tekanan lempeng mikro Sangihe ke arah Timur," kata Dwikorita.
Ia menyampaikan bahwa guncangan tersebut dirasakan di wilayah Bitung dan Manado dan membuat masyarakat setempat terbangun karena gempa berlangsung pada malam hari.
Gempa juga kuat dirasakan di kawasan Ternate.
"Berdasarkan laporan masyarakat, menunjukkan bahwa guncangan dirasakan di Bitung dan Manado dengan intensitas IV-V MMI atau dirasakan oleh hampir semua penduduk dan orang banyak terbangun. Dan di Ternate III-IV MMI atau dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah," jelas Dwikorita.