Senin, 6 Oktober 2025

Pilpres 2019

Cerita Bambang Widjojanto Jalan Kaki Hampir Satu Kilometer Menuju Gedung MK:''Gila''

Sebagai tim hukum, BW mengaku kecewa tidak ada pemberitahuan dari kepolisian kepada pihaknya terkait adanya rekayasa lalu lintas

Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Johnson Simanjuntak
Rizal Bomantama/Tribunnews.com
Kuasa Hukum Prabowo-Sandi, Bambang Widjojanto saat ditemui di sela sidang sengketa Pilpres 2019 di Gedung MK, Jakarta Pusat, Selasa (18/6/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Tim Hukum Prabowo Subianto dalam sengketa hasil Pilpres 2019, Bambang Widjojanto atau akrab disapa BW mengeluhkan berlebihannya penjagaan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) oleh aparat kepolisian.

Di sela persidangan yang digelar hari ini, Selasa (18/6/2019) BW mengaku berjalan kaki hampir satu kilometer dari Gedung Indosat di sekitar patung kuda Monas menuju Gedung MK di Jalan Medan Merdeka Barat.

“Gila itu tadi, saya jalan nyelip-nyelip dari Indosat, kalau lewat Jalan Abdul Muis saya bisa sampai MK pukul 10.00 WIB karena macet sekali,” ungkap BW.

Komisioner KPK periode 2011-2015 Bambang Widjojanto (kiri) memberikan keterangan sebagai saksi ahli pada lanjutan sidang perkara pengujian UU MD3 dengan objek pelaksanaan hak angket kepada KPK di Ruang Sidang Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Selasa (5/9/2017). Sidang lanjutan tersebut beragendakan mendengarkan saksi ahli dari pemohon yang berupa mendengarkan keterangan Bambang Widjojanto tentang pengawasan, proses penanganan perkara, dan pelemahan yang terjadi di KPK. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Komisioner KPK periode 2011-2015 Bambang Widjojanto (kiri) memberikan keterangan sebagai saksi ahli pada lanjutan sidang perkara pengujian UU MD3 dengan objek pelaksanaan hak angket kepada KPK di Ruang Sidang Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Selasa (5/9/2017). Sidang lanjutan tersebut beragendakan mendengarkan saksi ahli dari pemohon yang berupa mendengarkan keterangan Bambang Widjojanto tentang pengawasan, proses penanganan perkara, dan pelemahan yang terjadi di KPK. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Sebagai tim hukum, BW mengaku kecewa tidak ada pemberitahuan dari kepolisian kepada pihaknya terkait adanya rekayasa lalu lintas dalam upaya penjagaan Gedung MK.

Baca: Jokowi Harus Konsisten Soal Rangkap Jabatan Menteri dan Ketum Parpol

“Yang paling menarik tidak ada pemberitahuan dari aparat lalu lintas, kami ini tim hukum, mau sampaikan bukti-bukti hukum lewat mana kalau begini. Polisi jangan berlebihan seperti ini lah, jangan paranoid, kalau begini kan Indonesia seperti negara yang dapat menekan dengan kekuatan polisi atau ‘state police’,” pungkas BW.

Pasukan Brimob dari Kota Gorontalo berjaga di depan Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (14/6/2019). Letak Balai Kota DKI Jakarta berada tidak jauh dari Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) yang berada di Jalan Medan Merdeka Utara. Saat ini MK sedang menggelar sidang sengketa Pilpres 2019. Warta Kota/Henry Lopulalan
Pasukan Brimob dari Kota Gorontalo berjaga di depan Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (14/6/2019). Letak Balai Kota DKI Jakarta berada tidak jauh dari Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) yang berada di Jalan Medan Merdeka Utara. Saat ini MK sedang menggelar sidang sengketa Pilpres 2019. Warta Kota/Henry Lopulalan (Warta Kota/Henry Lopulalan)

Menurut pantauan Tribunnews.com dalam rangka pengamanan sidang di MK, Jalan Medan Merdeka Barat ditutup total dari arus lalu lintas dan lalu lalang manusia mulai dari patung kuda Monas hingga daerah simpang Harmoni.

Selain Jalan Medan Merdeka Barat, jalan yang juga ditutup adalah Jalan Medan Merdeka Utara serta sebagian ruas Jalan Veteran mulai depan Hotel Sriwijaya hingga Istana Negara.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved