Respons Politisi Demokrat soal Usul Pembubaran Koalisi Pilpres yang Menuai Keberatan
Wakil Sekjen Partai Demokrat, Rachland Nashidik, buka suara soal banyaknya keberatan atas usul yang dikeluarkan olehnya.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Sekjen Partai Demokrat, Rachland Nashidik, buka suara soal banyaknya keberatan atas usul yang dikeluarkan olehnya.
Adapun usul tersebut yakni soal pembubaran koalisi dalam Pilpres 2019, yang ditulis di akun Twitter miliknya.
Rachland mengatakan bahwa usul tersebut merupakan proposal politik yang tak didasari oleh motif politik.
"Sepenuhnya dituntun oleh keprihatinan terhadap akibat buruk dari Pilpres 2019 berupa polarisasi yang dalam dan tajam di akar rumput antara pendukung Pak Jokowi dan Pak Prabowo. Polarisasi ini sewaktu-waktu bisa meledak menjadi konflik sosial," kata Rachland, Senin (10/6/2019).
Dirinya mafhum bahwa usul pembubaran koalisi itu bakal terdengar bising di telinga. Bahkan, Rachland tak mengapa jika usul tersebut diterima atau ditolak.
Baca: Banjir di Samarinda Capai 2 Meter, Warga Akhirnya Dievakuasi
Baca: Penentuan Tarif Tol Pandaan-Malang Belum Diumumkan, Jasa Marga Sebut Masih Lakukan Perincian
"Itu cara saya menggedor hati nurani para elite di dua koalisi. Sampai hari ini, mereka tak terdengar punya gagasan untuk mencegah benturan sosial yang saya cemaskan," lanjutnya
Para elite politik seharusnya datang dengan gagasan yang lebih baik untuk mengembalikan situasi damai pasca Pilpres 2019, terutama menghilangkan polarisasi yang terjadi di ranah akar rumput.
"Mereka harus memikirikan keselamatan bangsa dari ancaman potensi konflik di antara sesama warga, karena mustahil mereka tidak tahu atau tidak merasa bahwa tak ada polarisasi yang runcing di akar rumput dan menyimpan potensi benturan," pungkasnya
Sebelumnya, Rachland meminta kepada calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo dan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto untuk membubarkan koalisi partai politik pendukungnya masing-masing.
Melalui akun Twitter pribadinya, Rachland mengatakan perlu ada upaya untuk tensi politik di tengah masyarakat pasca-Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019.
"Sekali lagi, Pak @ jokowi dan Pak @ prabowo, bertindaklah benar. Dalam situasi ini, perhatian utama perlu diberikan pada upaya menurunkan tensi politik darah tinggi di akar rumput," tulis Rachland, Minggu (9/6/2019).
Di sisi lain, meskipun BPN Prabowo-Sandi sedang mengajukan sengketa hasil pilpres ke Mahkamah Konstitusi (MK), namun Rachlan menilai proses tersebut tidak melibatkan peran partai.
"Membubarkan koalisi lebih cepat adalah resep yang patut dicoba. Gugatan di MK tak perlu peran partai," ucapnya.