Minggu, 5 Oktober 2025

Pilpres 2019

Fahri Berharap Pertemuan Jokowi-Prabowo Bukan Hanya untuk Tenangkan Masyarakat

Banyak pihak meminta Presiden Joko Widodo ( Jokowi) bertemu dengan Prabowo Subianto pasca Pemilu 2019.

Penulis: Taufik Ismail
Instagram @jokowi/@prabowo
?Soal aksi 22 Mei 2019, Jokowi sebut akan menindak tegas para perusuh. Sementara Prabowo mengimbau pada semua pihak agar tak lakukan kekerasan fisik. 

Laporan Wartawan Tribunnews ,Taufik Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banyak pihak meminta Presiden Joko Widodo ( Jokowi) bertemu dengan Prabowo Subianto pasca Pemilu 2019.

Pertemuan digelar untuk mengendorkan tensi politik yang tinggi.

Baca: Terungkap Pelaku Pelemparan Pembalut dan Celana Dalam di Rumahnya, Ayu Ting Ting Perketat Penjagaan

Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah berharap pertemuan tersebut digelar dengan tujuan untuk menyelesaikan masalah. Pertemuan dlrealisasikan bukan hanya untuk menenangkan hati masyarakat saja.

"ya sebenarnya sih kalau saya ya, pemimpin itu harus tahu apa yang terjadi secara keseluruhan dan harus saling tahu di sebelah sana mau apa, sebelah sini maunya apa gitu," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, (31/5/2019).

Ia mengatakan bila pertemuan hanya untuk menenangkan masyarakat, maka tidak akan menyelesaikan masalah. Masyarakat hanya tenang untuk sementara.

ILC TV One Semalam- Tanggapi Amplop Serangan Fajar, Fahri Hamzah Bongkar Rahasia di DPR
ILC TV One Semalam- Tanggapi Amplop Serangan Fajar, Fahri Hamzah Bongkar Rahasia di DPR (Tangkapan Layar Youtube Indonesia Lawyers Club)

"Ini dugaannya nanti menghibur terus pidato 'kami sebenarnya gak ada apa-apa, ya kan rantai sepeda saya putus, tapi rantai hati saya gak putus' ini apa begitu-begitu. nyelesain masalah dong. apa masalahnya. jawab semua persoalan yang membuat kita sampai pada satu titik persoalan emang semuanya harus kompromi kok,"katanya.

Permasalahannya sekarang menurut Fahri, adalah niatan dari kedua belah pihak untuk rekonsiliasi secara total. Karena yang dibutuhkan sekarang ini adalah rekonsiliasi total. Bila kedua belah pihak negarawan maka,rekonsiliasi total bisa terwujud.

"Rekonsiliasi total atau benturan terus menerus tidak ada henti. terserah kalau kita mau ngomong soal rekonsiliasi total semua unek-unek semua problemnya itu harus diserap oleh pemimpin diletakan diatas meja dan diselesaikan,"pungkasnya

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved