Pilpres 2019
Relawan Siap Kawal Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin 2019-2024
Bagus Suksmo Jati mengatakan pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin harus dikawal untuk mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat dan mandiri.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menanggapi rekapitulasi akhir hasil Pemilu 2019 yang memenangkan pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin dengan perolehan suara 55,50 persen, relawan yang menamakan diri Jaringan Matahari siap mengawal pemerintahan Jokowi-Ma’ruf 2019-2024.
Pembina Jaringan Matahari, Bagus Suksmo Jati mengatakan pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin harus dikawal untuk mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat dan mandiri.
“Karena dalam setiap pemerintahan akan menghadapi tantangan, peluang, dan ancaman masing-masing termasuk pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin nantinya. Pengawalan itu akan diwujudkan dalam gerakan ‘Kawal Jokowi’ yang meliputi empat aspek,” ungkap Bagus di Jakarta, Rabu (29/5/2019).
Aspek pertama menurut Bagus adalah memberi masukan dan rekomendasi kebijakan, memperkuat narasi kebijakan serta melakukan riset dan kajian sebagai dasar implementasi kebijakan serta program pemerintah.
Kedua memperkuat komunikasi publik terkait narasi kebijakan dan program agar masyarakat mendapatkan pemahaman utuh terkait kebijakan, program pemerintah beserta arah dan sasarannya.
Baca: Ustaz Sambo Minta Pemeriksaannya Sebagai Saksi Eggi Sudjana Ditunda
“Yang ketiga mempersiapkan ‘social engineering’ yaitu membangun ‘high trust society’ yang menumbuhkan kepercayaan dan partisipasi publik terhadap pembangunan nasional, termasuk membentuk tatanan masyarakat yang terbuka, toleran, dan inklusif sesuai bingkai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika,” imbuhnya.
Keempat Jaringan Matahari siap menjadi mitra strategis pemerintah dalam implementasi kebijakan dan program pembangunan di berbagai sektor.
Sementara itu koordinator Jaringan Matahari, Sutia Budi mengatakan pihaknya terbuka terhadap pihak mana pun yang mau bergabung dalam mengawal pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin.
“Kami juga sudah berkoordinasi dengan jaringan relawan, aktivis serta kelompok intelektual lainnya. Kami juga akan menggelar berbagai focus group discussion untuk memberi masukan kepada pemerintah,” pungkasnya.