Kamis, 2 Oktober 2025

Pemilu 2019

Lebih Dari 15 Menit, Letupan Gas Air Mata Masih Terdengar di Jalan Wahid Hasyim

Letupan gas air mata masih terus terjadi di Jalan Wahid Hasyim, Rabu (22/5/2019) sekira pukul 00.45 WIB.

Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Petugas Kepolisian terlibat bersitegang dengan massa saat aksi damai di depan kantor Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (21/5/2019). Aksi tersebut dalam rangka menyikapi hasil rekapitulasi Pemilu 2019 yang telah diumumkan KPU. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Harry Kurniawan mengatakan awalnya aparat kepolisian sudah mencoba untuk bernegosiasi agar massa jangan memancing kericuhan.

Namun mereka malah mengindahkannya.

"Dari tadi kita kan udah damai aman tiba-tiba ada massa saya belum tau dari mana ini ya dari tadi mancing terus, merusak barier. Ya sudah kita lakukan upaya karena masyarakat kalau semakin malam, masyarakat juga yang mengenai kendaraan tadi udah lewat akhirnya terganggu. Yaudah kita bubarkan semua," ujar Kombes Pol Harry usai kericuhan.

Baca: Akhirnya, Pelaku Pembantaian Christchurch Dituntut Pasal Terorisme

Sementara, provokator yang diamankan akan dibawa ke Polda Metro Jaya untuk di dalami.

"Kita masih dalami karena baru kejadian ini. Kita dalami ke Polda nanti," jelas dia.

Hingga berita ini ditulis, keadaan sudah kembali kondusif.

Lalu lintas kembali lancar.

Namun, ada sekelompok massa yang masih bertahan di Jalan Wahid Hasyim.

Seratusan orang bertahan

Meski sebagian besar peserta aksi yang berunjukrasa di depan kantor Bawaslu sudah membubarkan diri, masih ada sekitar seratusan orang yang masih bertahan di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (21/5/2019) malam.

Mereka menyoraki sejumlah aparat kepolisian yang duduk di depan trotoar Bawaslu.

Mereka bahkan ada sebagian yang masih beroarasi.

"Pak Polisi kami hanya ingin Pemilu adil, kenapa kalian tangkap tangkapin," kata mereka.

Baca: Diduga Provokator, Sejumlah Orang Peserta Aksi di Depan Gedung Bawaslu Diamankan Polisi

Bahkan ketika puluhan aparat sedang berbaris menyanyikan yel-yel, seratusan orang pengunjukrasa masih melakukan provokasi.

"Jangan gagah gahan memakai uang rakyat dengan menindas rakyat," kata mereka.

Halaman
1234
Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved