Selasa, 7 Oktober 2025

TRIBUNNEWSWIKI: dr. Cipto Mangunkusumo

Pasca lulus dari STOVIA pada 28 Oktober 1905, dr. Cipto Mangunkusumo bekerja sebagai dokter pemerintah.

Penulis: Widi Pradana Riswan Hermawan
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
zoom-inlihat foto TRIBUNNEWSWIKI: dr. Cipto Mangunkusumo
seratusinstitute.com
Pasca lulus dari STOVIA pada 28 Oktober 1905, dr. Cipto Mangunkusumo bekerja sebagai dokter pemerintah. Prestasinya sebagai dokter cukup cemerlang, Bersama beberapa dokter lain, ia dapat membasmi penyakit pes yang saat itu tengah mewabah di daerah Malang, Jawa Timur.

Dikutip kembali dari historia.id, Cipto juga sempat ikut dalam pemogokan petani perkebunan di Polanharjo, Klaten, pada 1919. Akibatnya, Cipto kembali dibuang ke Banda Neira selama 14 tahun sejak 1927 karena dituduh telah melakukan sabotase.

Ia sempat diberi kesempatan untuk pulang, dengan syarat melepaskan hak politiknya. Namun Cipto menolak tegas.

Karena penyakitnya makin parah, pada 1942 Cipto dipindahkan oleh Jepang ke Jatinegara. Karena asmanya makin parah, ia dirawat di Rumah Sakit “Yang Tseng Ie”, Jakarta.

Namun nyawa dr. Cipto tidak bisa diselamatkan. Kondisinya terus memburuk hingga pada 8 Maret 1943 ia menghembuskan napas terakhirnya di Jakarta.

Cipto mendapat gelar Pahlawan Kemerdekaan Nasional setelah diterbitkannya Surat Keputusan Presiden RI No. 109 tahun 1964 tanggal 2 Mei 1964.

Keluarga :

Ayah : Mangunkusumo

Ibu : Suratmi

Istri : Maria Vogel alias Siti Aminah

Anak : Donald Vogel, Louis Vogel dan Pestiati Pratomo

(TribunnewsWIKI/Widi)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved