Buya Syafii Maarif Usulkan Pembentukan Zaken Kabinet ke Jokowi
Buya Syafii Maarif menjelaskan orang-orang ahli untuk menjadi menteri boleh saja diusulkan oleh partai politik.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Buya Syafii Maarif mengusulkan Presiden Jokowi membentuk zaken kabinet setelah resmi dinyatakan terpilih sebagai presiden 2019-2024.
Hal ini disampaikan Buya Syafii Maarif usai bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Kamis (9/5/2019)
"Kalau nanti Pak Jokowi pasti jadi presiden lagi, kami minta supaya dibentuk suatu zaken kabinet, kabinet yang terdiri dari orang-orang ahli," kata Buya Syafii Maarif yang juga mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu.
Buya Syafii Maarif menjelaskan orang-orang ahli untuk menjadi menteri boleh saja diusulkan oleh partai politik.
Namun partai tidak boleh mengusulkan hanya satu nama, tetapi beberapa nama yang kemudian dipilih oleh Jokowi.
"Jadi presiden lebih berdaulat. Kalau tidak, kabinet yang lalu ini menurut saya banyak bolongnya," tegasnya.
Baca: Jokowi: 2045 Indonesia Bisa Masuk Empat Besar Ekonomi Dunia
Lanjut Buya Syafii Maarif juga berpendapat para menteri terpilih harus memahami Pancasila, berjiwa patriot dan pastinya wajib membantu presiden menjaga kedaulatan dan keutuhan bangsa.
"Kami berharap juga para menteri harus paham pancasila dan patriot. Jadi menjaga kedaulatan bangsa kita," katanya.
Untuk diketahui Jokowi maju bersama Ma'ruf Amin, jika hasil perhitungan KPU tanggal 22 Mei 2019 nanti menyatakan Jokowi menang maka Jokowi bakal dinyatakan sebagai presiden dan wakil presiden terpilih 2019-2024.
Jokowi memiliki hak prerogatif untuk menyusun jajaran kabinet untuk periode kedua. Di periode pertama, Jokowi menamakan kabinetnya, Kabinet Kerja.
Selama menjabat sekitar 4,5 tahun, mantan wali kora Solo itu sudah empat kali melakukan perombakan kabinetnya.
Kini kabinet Jokowi yang paling banyak komposisi menteri perempuan.