Minggu, 5 Oktober 2025

TRIBUNNEWSWIKI: Biografi Ir. Soekarno

Nama Ir. Soekarno masih melekat di benak rakyat Indonesia sampai sekarang.

Penulis: Widi Pradana Riswan Hermawan
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
zoom-inlihat foto TRIBUNNEWSWIKI: Biografi Ir. Soekarno
net
Nama Ir. Soekarno masih melekat di benak rakyat Indonesia sampai sekarang.

Dikutip dari idsejarah.net, kasus Soekarno kemudian disidangkan di Pengadilan Landraad, Bandung pada 18 Desember 1930.

Dalam pembelaannya, Soekarno membuat judul “Indonesia Menggugat” yang termasyhur hingga sekarang.

Soekarno menuding Belanda sebagai bangsa serakah yang telah menindas dan merampas kemerdekaan Bangsa Indonesia.

Tak Pelak, hal ini membuat Pemerintah Belanda murka.

PNI yang telah dibentuk Soekarno akhirnya dibubarkan pada Juli 1930.

Setelah keluar dari Suka Miskin pada Desember 1931, Soekarno kemudian bergabung dengan Partindo pada tahun 1932. Tidak lama, Soekarno langsung didaulat sebagai pemimpin Partindo.

Namun ia kembali ditangkap oleh Pemerintah Belanda dan diasingkan ke Flores.

Soekarno kemudian dibuang ke Bengkulu pada tahun 1938, di sinilah ia kemudian bertemu dengan Mohammad Hatta yang nantinya akan memproklamirkan kemerdekaan Indonesia Bersamanya.

Soekarno akhirnya bisa kembali ke Jakarta saat tantara Jepang masuk Indonesia dan berhasil mengusir Belanda pada 1942.

Oleh Jepang, Soekarno ditunjuk untuk mengetuai Panitia Persiapan Kemeridekaan Indonesia (PPKI), dimana sebelumnya Jepang telah menjanjikan kemerdekaan untuk Bangsa Indonesia. Bersama anggota yang lain, Soekarno terus mendesak Jepang untuk memberikan kemerdekaan kepada Indonesia.

Segala persiapan juga mereka lakukan mulai dari merumuskan dasar dan konstitusi negara, ideologi bangsa, serta teks proklamasi kemerdekaan.

Detik-detik menjelang proklamasi kemerdekaan, suasana memanas karena adanya perbedaan pandangan antara kelompok pemuda dengan kelompok tua. Suasana mencekam ini dikenal dengan peristiwa Rengasdengklok.

Puncaknya, pada 16 Agustus 1945 kelompok pemuda menculik Soekarno dan Mohammad Hatta. Mereka berdua dibawa ke daerah Rengasdengklok, dan didesak untuk segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.

Setelah dibawa kembali ke Jakarta, malam harinya Soekarno, Mohammad Hatta, dan Ahmad Soebardjo langsung merumuskan teks proklamasi di kediaman Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol.

Keesokan harinya, hari yang dinanti tiba juga.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved