Minggu, 5 Oktober 2025

Pemilu 2019

Jokowi Jangan Gubris Permintaan PAN Untuk Dapat Kursi Pimpinan MPR

Dulu juga yang mendorong PAN merapat ke Koalisinya Jokowi. Sekarang mau diulangi lagi. Lagi butuh minta-minta.

Editor: Johnson Simanjuntak
kolase tribunnews
Jokowi-Zulkifli Hasan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Indria Samego menilai koalisi Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin tidak perlu mengubris lobi dari Partai Amanat Nasional (PAN) untuk 'mengamankan' kursi pimpinan MPR.

Apalagi jika melihat strategi politik PAN yang dua kali pemilihan presiden (Pilpres) mengambil posisi berseberangan dengan Jokowi.

"Dulu juga yang mendorong PAN merapat ke Koalisinya Jokowi. Sekarang mau diulangi lagi. Lagi butuh minta-minta. Dia gak butuh, ditinggalkan," ujar Indria Samego yang juga Anggota Dewan Pakar The Habibie Center ini kepada Tribunnews.com, Selasa (30/4/2019).

Dikabarkan adanya lobi Ketua Umum Partai Amanat NAsional (PAN), Zulkifli Hasan (Zulhas) kepada Jokowi untuk memperoleh kursi pimpinan MPR dan DPR RI pada periode 2019-2024.

Menurut Indria Samego, terlalu mahal bayaran yang harus diberikan Jokowi kepada PAN yang selama pilpres lalu mendukung dan berjuang untuk memenangkan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Posisi partai-partai Koalisi Indonesia Kerja (KIK), menurut dia, sudah sangat cukup dan kuat di parlemen untuk mengamankan segala program pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.

Apalagi jika melihat perolehan suara berdasarkan real count Komisi Pemilihan Umum (KPU), partai-partai pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin sudah menjadi mayoritas di DPR RI untuk periode 2019-2024 mendatang.

Untuk itu kembali Indria Samego menilai Jokowi-Ma'ruf Amin tidak terlalu memerlukan kekuatan PAN untuk mengamankan kekuatan di parlemen.

"Jangan digubris saja. Berapa sih perolehan kursi PAN sekarang. Ketika sudah dalam koalisii Jokowi juga gak jelas kesetiaannya. Masak Jokowi lupa?" tegas Indria Samego.

Diberitakan, Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin menyebut Partai Amanat Nasional (PAN) melakukan komunikasi ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca: Wapres JK Sebut Wilayah di Sulawesi Lebih Pantas Jadi Ibu Kota Negara

Wakil Ketua TKN Abdul Kadir Karding mengatakan, Wakil Ketua Umum PAN Bara Hasibuan tengah mencairkan komunikasi antara PAN dengan kubu Jokowi-Ma'ruf.

Komunikasi juga demi menyelamatkan institusi PAN dalam konteks politik. Komunikasi itu, dilakukan oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan kepada Jokowi.

Menurut informasi yang diterima Karding, pada pertemuan itu, Zulkifli meminta kepada Jokowi agar PAN dapat mengisi posisi di pimpinan DPR atau MPR.

"PAN memang membuka komunikasi ke Pak Jokowi lewat Pak Zul dan yang saya tahu, dari informasi yang saya peroleh di Istana itu ada permintaan pada Pak Jokowi agar PAN mendapatkan bagian pimpinan DPR atau MPR," ujar Karding saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (30/4/2019).

Sementara itu, ucap Karding, Bara Hasibuan berusaha untuk obyektif secara politik. Yakni dengan menjalin komunikasi dengan kubu Jokowi-Ma'ruf.

"Dan yang paling penting bahwa membangun komunikasi itu penting saat dinamika politik agak hangat seperti sekarang ini," tutur Karding.

Komunikasi yang dijalin PAN, menurut Karding, hal yang wajar dalam perpolitikan tanah air.

Bantahan PAN

Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno membantah bahwa partainya melakukan lobi ke Jokowi untuk mendapatkan jatah pimpinan MPR.

Menurut Eddy partainya tidak pernah meminta apapun kepada Jokowi.

"Kita tidak pernah minta apa-apa ke beliau," ujar Eddy saat dihubungi, Selasa, (30/4/2019).

Lagi pula menurut Eddy sangat tidak mungkin,ketua umumnya, Zulkifli Hasan melakukan lobi politik dalam acara kenegaraan.

"Rasanya tidak mungkin membahas hal yang strategis dan penting dalam forum kenegaraan dan dihadiri undangan banyak," katanya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved