Pemilu 2019
Aksi Sejumlah Caleg yang Gagal dalam Pemilu 2019: Ritual Mandi Kembang Hingga Bongkar Rumah Lansia
Beberapa caleg dan tim sukses ada yang depresi usai pemungutan suara Pemilu 2019 pada 17 April meskipun hasilnya belum diumumkan KPU.
Namun, saat penghitungan suara, Khaerudin mulai menanyakan perolehan hasil suaranya.
Mursyid berulang kali ditelepon dan ditagih suara yang pernah ditargetkan.
Kenyataannya jauh, suara di Desa Penpen untuk Khaerudin hanya 567 dari 3.000 suara yang ditargetkan.
Akhirnya, Mursyid merasa kecewa pada diri sendiri karena tidak dapat memenuhi target.
Dia juga kesal dengan warga yang sudah dia beri sesuatu, tetapi hasilnya tidak sesuai harapan.
Mursyid mengaku hubungan saudara adik kakak pun sempat merenggang karena masalah ini.
Terapi depresi di Padepokan Anti Galau Albushtomi Pantauan Kompas.com, Mursyid mendatangi Padepokan Anti Galau Albushtomi pada Selasa petang.
Baca: Blak-blakan Srdan Lopicic yang Didepak Persib: Dari Caci-maki Suporter Hingga Teror Buat Keluarganya
Dia langsung berbincang dengan Ustaz Ujang Bushtomi, pemilik padepokan.
Dia menyampaikan apa yang sedang dialaminya hingga berulang kali merasa kecewa terhadap diri sendiri dan mudah marah.
Sekitar pukul 19.30 WIB, Ustaz Ujang Bustomi bersama tim Padepokan Anti Galau membawa Mursyid ke Waduk Setupatok.
Mereka langsung memandikan Mursyid sambil melakukan serangkaian ritual.
Ustaz Ujang Bushtomi menyampaikan, depresi setelah pemilu tidak hanya menyerang calon legislatif, tetapi juga tim suksesnya.
Hingga Selasa malam sudah ada enam caleg dan sepuluh orang tim sukses yang berkunjung ke padepokannya.
Ujang menjelaskan, tim sukses caleg yang depresi berasal dari rasa tertekan.
Caleg terus menagih dan meminta pertanggungjawaban perolehan suara yang tidak mencapai target.