Kamis, 2 Oktober 2025

Pilpres 2019

Pengamat Apresiasi Sikap Kedua Kandidat Usai Coblosan dan Deklarasi Kemenangan Prabowo Subianto

Dalam deklarasi kedua, Prabowo mengungkapkan dirinya telah menang menjadi Presiden tahun 2019-2024 berdasarkan perhitungan lebih dari 62%.

Editor: Wulan Kurnia Putri
Tribunnews/JEPRIMA
Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno didampingi para petinggi partai pendukung saat mendeklarasikan kemenangan terkait penyelenggaraan Pilpres 2019 di kediamannya Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis (18/4/2019). Prabowo Subianto ditemani Sandiaga Uno kembali menyatakan kemenangannya sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI 2019-2024 berdasarkan perhitungan lebih dari 62 persen hitungan real count internal pada pemilu 2019. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM - Prabowo Subianto dan sejumlah pendukungnya mendeklarasikan kemenanganan berdasarkan informasi data internal pada Rabu 17 April 2019.

Aksi tersebut diambil meski di sejumlah quick count menempatkan pasangan Jokowi-Amin mengungguli duet Prabowo-Sandi.

Kendati demikian, Prabowo menyerukan agar para pendukungnya tetap tenang dan tidak berbuat kisruh. Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin mengapresiasi sikap Prabowo tersebut.

"Agar para pendukung tidak terprovokasi dan fokus mengawal kotak suara atau C1 hingga tahap akhir penghitungan," kata Ujang saat dikonfirmasi wartawan di Jakarta, Kamis (18/4/2019).

Ujang memaparkan, semua kandidat Pilpres 2019 serta para pendukungnya, sejatinya menikmati demokrasi dengan menyenangkan dan membahagiakan. 

Dirinya juga mengingatkan agar semua pihak menunggu hasil akhir dari real count KPU.

"Siapapun pemenangnya nanti, diharapkan kedua kubu dan seluruh rakyat Indonesia menerimanya dengan hati yang lapang," katanya.

Sementara Jokowi, yang unggul versi quick count tidak buru-buru merayakan kemenangan dan mengajak pendukungnya untuk tetap menjaga kondusifitas dan kedamaian pasca pencoblosan.

Menurutnya, dalam demokrasi sekeras apapun persaingan tetap harus saling menghormati. Pihak yang menang menghormati yang kalah dan yang kalah menghormati dan mengakui kekalahan.

"Jika tidak terima dengan hasil pemilu, demokrasi membuka ruang untuk menyelesaikan sengketa melalui mekanisme hukum. Bukan menyelesaikan dengan kekerasan dan berbuat anarkis," katanya.

Namun demikian pada pemilu kali ini, Aliansi Penggerak Demokrasi Indonesia (APDI) menemukan beberapa permasalahan di lapangan.

Ketua Umum APDI Wa Ode Nur Intan menyebutkan, masalah-masalah tersebut di antaranya ditemukannya banyak panitia TPS tidak mengizinkan pemilih yang bukan beralamat asli di sekitar tersebut diberi hak memilih, padahal sudh menunjukkan e-KTP.

“Hal ini sangat disayangkan. Kejadian tersebut kami temui di Jogja, Tangerang, Depok dan Bekasi. Mereka adalah perantau dan mahasiswa,” katanya.

Masalah lainnya terjadi di Lapas Cipinang.

Menurutnya, ada dua orang tidak bisa mencoblos padahal sudah menunjukkan e-KTP dan diharuskan keluarga mengurus Form A5.

“Penyelenggaraan pemilu tidak sesuai pemberitaan bahwa hanya dgn eKTP bisa mencoblos," katanya.

Diberitakan sebelumnya, calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto kembali melakukan deklarasi kemenangan, Kamis (18/4/2019).

Dalam deklarasi kedua, Prabowo mengungkapkan dirinya telah menang menjadi Presiden tahun 2019-2024 berdasarkan perhitungan lebih dari 62%.

"Saya Prabowo Subianto menyatakan bahwa saya dan saudara Sandiaga Salahudin Uno mendeklarasikan kemenangan sebagai presiden dan wakil presiden Republik Indonesia tahun 2019-2024 berdasarkan perhitungan lebih dari 62% perhitungan real count dan C1 yang telah kami rekapitulasi," ungkap Prabowo.

 Klarifikasi Metro TV Terkait Viral Grafis Hasil Quick Count Sementara yang Menangkan Prabowo-Sandi

 Ditanya Asal Data Kemenangan Real Count Prabowo, Tim Monitoring Relawan BPN: Saya Enggak Tahu

Prabowo juga mengungkapakan alasannya melakukan deklarasi tersebut.

Menurut Prabowo, pada pemilu 2019 terjadi banyak kecurangan di seluruh desa hingga kota.

"Kemenangan ini kami deklarasikan secara lebih cepat karena kami punya bukti bahwa telah terjadi usaha-usaha dengan berbagai ragam kecurangan yang terus terjadi di berbagai, desa, kelurahan, kecamatan, kabupaten dan seluruh Kota Indonesia," ujar Prabowo.

"Saya dan saudara Sandiaga Uno akan tetap bersahabat dengan Pak Jokowi dan Kyai Ma'ruf Amin dan semua. Kami akan jadi presiden dan wakil presiden untuk seluruh rakyat Indonesia," ungkap Prabowo.

Deklarasi tersebut ditutup dengan takbir sebanyak tiga kali.

 Setelah Pencoblosan Selesai, Jokowi Mengaku Ingin Bertemu Prabowo, Ini Alasannya

 Alumni 212 Akan Menggelar Acara di Monas untuk Rayakan Perolehan Suara Prabowo-Sandi

Tonton juga videonya:

 Berpakaian Ala Pocong, Korban Likuefaksi di Kabupaten Sigi Mencoblos di TPS

 Bisa Berbahaya Bagi Kesehatan, Ini 5 Kebiasaan yang Tidak Boleh Dilakukan di Pagi Hari

Sebelumnya Prabowo telah melakukan deklarasi kemenangn pada Rabu (17/4/2019).

BACA SELENGKAPNYA >>>>>>>>>

Sumber: Tribun Palu
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved