Minggu, 5 Oktober 2025

Eksklusif Tribunnews

Wawancara Eksklusif dengan Arief Poyuono: Ferdinand Hutahean Kawan Baik Saya

Wawancara eksklusif Waketum Partai Gerindra Arief Poyuono soal perang cuitan antara dirinya dengan politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean

Penulis: Reza Deni
Editor: Deodatus Pradipto
ist
arief poyuono nih3 

Kenapa Anda tidak lapor ke Mabes Polri seperti Ferdinand?
Begini ya, bagi saya itu persoalan kecil. Saya enggak mau terpancing karena hal-hal begitu. Polisi tugasnya sudah berat. Kasihan polisi diminta tracking-tracking kasus esek-esek. Polisi sudah berat tugasnya, harus netral, harus jaga keamanan.

Berarti Anda tidak merasa dirugikan oleh tuduhan itu?
Saya tidak merasa dirugikan karena dibilang PKI. Sekarang apa gunanya martabat kalau negara ini masih korupsi? Kalau negara ini sudah bebas korupsi baru saya marah untuk yang begini-begini. Yang penting kan bukti, ada enggak buktinya? Saya kan diundang karena ada kegiatan kenegaraan, jadi buat apa saya lapor-lapor polisi?

Berarti bagaimana hubungan dengan Ferdinand selama ini terkait adanya kasus ini?
Ferdinand itu kawan baik saya, sahabat baik saya. Coba tanya saja, saya sudah ngomong juga sama Ferdinand belum lama ini. Saya bilang ke dia kalau saya enggak punya Twitter.

Lantas, secara spesifik Anda melihat hal yang menimpa Ferdinand dan juga Anda ini seperti apa?
Ya saya sudah tahu bahwa saya ini sudah lama dijadikan Target Operasi (TO) oleh pihak sebelah sana.

Maksudnya Target Operasi?
Jadi, beberapa bulan belakangan ini saya memang sudah disasar, tapi ya bagaimana? Saya ini enggak pernah minum-minum, enggak pernah pakai narkoba, enggak pernah korupsi. Saya kalau menginap di hotel saja pilih di hotel yang syariah.

Menurut Anda yang menargetkan Anda dan Ferdinand ini siapa? Profesional atau bagian dari relawan atau apa?
Saya tahu, ada yang namanya operasi intelijenlah. Pernah bahkan Allan Nairn wawancara saya, dan saya skakmat dia. Intinya begini, saya enggak pernah mencuri uang negara, karena saya bukan pejabat negara. Saya juga enggak pernah mencuri uang BUMN. Saya hanya buruh. Saya bahkan enggak nyaleg. Saya hanya ingin menjadi Arief Puoyono.

Kalau kasus Ferdinand sendiri, Anda melihatnya bagaimana, terlebih apa yang disebar atas nama Ferdinand ini berbeda karena lebih privat atau personal?
Saya pikir Ferdinand itu terlalu melonggarkan privasinya ya. Boleh saja dia marah, boleh saja dia melaporkan, karena memang kalau dilihat kan itu dibuka semua foto-foto dia bersama perempuan dan lain sebagainya. Saya kira begitu ya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved