Livi Zheng Bicara di Hadapan 100 Direksi BUMN
Di era disruptif sekarang ini, seorang pemimpin, tak selalu lahir lewat pembelajaran di sekolah maupun kekuasan, tapi dari lingkungan tak terduga
Di film terbarunya “Bali: Beats of Paradise”, Livi Zheng mengangkat kisah inspiratif pemain dan composer gamelan Nyoman Wenten, yang mengejar mimpinya sebagai seniman Bali di Amerika lewat gamelan Bali.
“Segala halangan di hadapinya, hingga pengorbanannya meninggalkan keluarga beberapa tahun untuk menyebarkan gamelan di negeri orang. Kini, berkat Nyoman Wenten, gamelan sudah diajarkan di kampus-kampus bergengsi di Amerika,” ujarnya.
Saat ini, gamelan menjadi mata kuliah khusus di banyak universitas di AS, di antaranya, di Harvard University, Massachusetts Institute of Technology (MIT), University of California-Los Angeles (UCLA) dan University of California-Berkeley (UC-Berkeley).
Pertahakan Identitas dan Akar Budaya
Sebagai sutradara film Livi Zheng tetap mempertahankan identitas dan akar budaya Indonesia, karya-karyanya selain sangat unik juga mampu bersaing di Hollywood.
Buktinya, filmnya “Bali: Beats of Paradise tayang di bioskop-bioskop Amerika, penayangan perdananya berlangsung di Academy of Motion Picture Arts and Sciences, Beverly Hills.
Baca: Kisah Sutradara Hollywood Asal Indonesia Livi Zheng, Berawal Dari Modal Nekat Terbang ke Beijing
Film ini juga diundang dan ditayangkan di Walt Disney Animation Studios Amerika. Bahkan, Livi Zheng akhirnya dipercaya menjadi konsultan Walt Disney Pictures untuk wilayah Asia Tenggara.
Di akhir sesinya, selain menyatakan “Bali: Beats of Paradise” akan di tayangkan di jaringan bioskop-bioskop Lotte di Korea pada April mendatang dan ditayangkan perdana di Indonesia pada Juli 2019, Livi Zheng mengajak para direksi BUMN bekerjasama untuk mensosialisasi gamelan lewat film “Bali: Beats of Paradise” di bioskop-bioskop Indonesia.