Sabtu, 4 Oktober 2025

TKN: Peresmian MRT Jadi Tonggak Monumental Bagi Bangsa Indonesia

Peresmian MRT oleh Jokowi merupakan tonggak monumental bagi bangsa Indonesia dalam pembangunan transportasi massal berbasis rel di Jakarta.

Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Fitri Wulandari
Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily, saat ditemui di Kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli, Jakarta Barat, Selasa (19/3/2019). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peresmian operasi Mass Rapid Transportation atau Moda Raya Terpadu (MRT) oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan tonggak monumental bagi bangsa Indonesia dalam pembangunan transportasi massal berbasis rel di Jakarta.

Demikian disampaikan Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, Ace Hasan Syadzily kepada Tribunnews.com, Minggu (24/3/2019).

"Alhamdulillah, hari minggu ini tanggal 24 Maret 2019, setelah sekian lama dinanti akhirnya MRT telah secara resmi diresmikan Presiden Jokowi," ujar politikus Golkar ini.

Baca: Prabowo Subianto Ungkap Alasan Pilih Manado Jadi Lokasi Pertama Kampanye Terbukanya

Anggoata DPR RI ini menjelaskan, MRT telah dicanangkan sejak lama di era Presiden kedua, Soeharto dimana waktu itu BJ Habibie sebagai Menristeknya.

Sekian banyak Gubernur DKI Jakarta telah merencanakan pembangunan MRT ini.

Namun, di era kepemimpinan Gubernur Jokowi, pembangunan MRT dimulai.

Selama enam tahun pembangunan MRT dilaksanakan, imbuh dia, Presiden Jokowi memantau langsung proses pengerjaan pembangunan ini dengan detail dan seksama.

Baca: Prabowo Kampanye Terbuka di Manado

Hari ini, Presiden Jokowi telah meresmikannya untuk fase I dari Lebak Bulus ke Bunderan HI.

Sesungguhnya pembangunan MRT di Indonesia sudah ketinggalan dibandingkan dengan kota-kota besar di negara-negara maju lainnya di dunia.

Sekalipun begitu, kata dia, Presiden Jokowi telah mampu mengejar perkembangan kota-kota besar dunia dengan pembangunan moda transportasi publik yang nyaman dan berbasis rel yang dilengkapi berteknologi tinggi ini.

Di kota-kota negara ASEAN, MRT telah terlebih dahulu dibangun di Singapura tahun 1987.

Kemudian di Bangkok tahun 2004 serta di Kuala Lumpur, Malaysia, MRT telah diresmikan pada 2017.

Baca: Azan Berkumandang, Prabowo Subianto Hentikan Sejenak Orasinya Saat Kampanye di Manado

Di Asia tentu negara Jepang yang pertama kali membangun MRT dimana di Tokyo pada tahun 1927. Jauh sebelumnya, di Kota New York, Amerika Serikat, MRT ini telah digunakan sejak tahun 1904.

"Kini kita patut berbangga di bawah Kepemimpinan Presiden Jokowi pembangunan Moda Raya Terpadu (MRT) telah diresmikan untuk fase I. Ini merupakan prestasi yang membanggakan, bukan saja untuk rakyat Jakarta, namun juga untuk Indonesia," katanya.

Sebelumnya, pemerintahan Jakarta telah mencanangkan berbagai moda transportasi publik yang bermacam-macam.

Di era Gubernur Sutiyoso ada busway, Gubernur Fauzi Bowo sempat mencanangkan program Monorail dan di era Jokowi-Ahok mencanangkan MRT yang telah selesai tahap 1 tahun 2019 dan LRT atau Kereta Layang Cepat yang hingga saat ini masih dikerjakan.

menurut Ace, program infrastruktur tersebut dapat diselesaikan karena Presiden Jokowi mampu menerapkan kepemimpinan yang efektif.

Hal itu bisa dilihat dari lima hal.

Baca: Prabowo Subianto Bakar Semangat Pendukungnya di Lapangan Karebosi Makassar Selama 1 Jam

Pertama, seorang pemimpin seperti Presiden Jokowi memiliki kepemimpinan yang inovatif.

Menurut dia, Presiden Jokowi bekerja dengan pendekatan yang out of the box dan tidak terpaku pada pendekatan yang konvensional.

"Pak Jokowi tidak hanya menerima laporan begitu saja dari para pembantunya. Tapi terjun sendiri ke lapangan memantau pekerjaan tersebut, walaupun oleh ada pihak-pihak yang menyebutnya sebagai pekerjaan mandor,” jelasnya.

Kedua, Presiden Jokowi mampu menginspirasi dan memotivasi semua para pembantunya untuk mencapai visi yang ingin dituju bersama.

Dengan terjun langsung ke lapangan, bukan sekedar memantau dan melihat pekerjaan, tapi disitulah seorang pemimpin menginspirasi dan memotivasi anak buahnya untuk bekerja dengan sungguh-sungguh untuk mencapai target yang telah dicanangkan.

Ketiga, Presiden Jokowi menjadi teladan yang baik bagi para pembantunya. Keteladanan itu sangat penting. Bukan hanya banyak bicara, tapi bekerja langsung.

Hal ini, dia katakan, memotivasi mereka untuk ingin terus meningkatkan kemampuan dan kinerja dalam diri mereka.

Keempat, Presiden Jokowi memiliki tingkat kecerdasan emosional yang tinggi.

"Sekalipun beliau mengalami hujatan atas kebijakan yang diterapkannya, selagi beliau memiliki keyakinan yang teguh, beliau konsisten menjalankannya dengan sebaik-baiknya," ucapnya.

Apalagi imbuh dia, Presiden Jokowi difitnah dengan hal-hal yang sesungguhnya tidak relevan dengan apa yang dikerjakannya. Namun, Jokowi tangguh dan tetap tegak berdiri bekerja untuk rakyat.

Kelima, Presiden Jokowi merupakan pemimpin yang memberdayakan kepada para pembantunya sesuai dengan kapasitas dan kompetensi yang dimilikinya.

Memberdayakan itu artinya memberikan kepercayaan kepada anak buahnya untuk bekerja sesuai dengan skema yang disepakati.

Dengan kepemimpinan yang efektif, menurut dia, presiden Jokowi mampu bekerja dengan baik.

Torehan berbagai hasil pembangunan, tidak hanya MRT namun juga infrastruktur lainnya seperti jalan tol, bendungan, irigasi, aktivasi Kereta Api yang mangkrak, waduk, tanggul, jalan desa, dan lain-lain menunjukan bahwa Pak Jokowi merupakan pemimpin yang bekerja secara efektif.

Tak cukup hanya beretorika, mengkritik, datang ke pasar-pasar menanyakan harga lalu bicara ke media dan menebarkan pesimisme untuk membangun bangsa ini.

"Pak Jokowi bekerja dengan hati dengan menawarkan solusi untuk kebaikan bangsa.

Pembangunan MRT ini merupakan satu dari sekian banyak prestasi Pak Jokowi untuk membawa Indonesia menjadi negara maju dan sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia," cetusnya.

Untuk itu kata dia, bangsa ini membutuhkan kepemimpinan yang tak hanya pandai bicara menebar janji tapi tanpa bukti.

"Kita membutuhkan pemimpin yang efektif bekerja untuk rakyat dan melayani dengan hati bukan dengan tangan besi," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved