Rabu, 1 Oktober 2025

Modal Rp 3 Juta dari Program Mekaar, Penghidupan Yuni Jadi Lebih Baik dengan Membuka Kios Usaha

Bantuan permodalan PNM Mekaar sebesar Rp 3 juta yang diterimanya membuatnya dapat meningkatkan perekonomian dan memiliki penghidupan yang lebih baik.

Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Presiden Joko Widodo (tengah) berdiskusi dengan nasabah Mekaar saat meninjau penyaluran Program Mekaar binaan PNM di Kampung Pasar Kolot, Garut, Jawa Barat, Jumat (18/1/2019). Presiden meminta nasabah penerima program Mekaar bekerja keras dan meningkatkan usahanya sehingga bisa membantu perekonomian keluarga. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Yuni yang sehari-harinya bekerja dengan memenuhi pesanan jamu menceritakan bagaimana program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) yang dijalankan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dapat meningkatkan kesejahteraannya.

Yuni merupakan salah seorang nasabah yang hadir dalam acara peninjauan program Mekaar yang dihadiri Presiden Joko Widodo di lapangan asrama polisi, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Sabtu (26/1/2019).

"Kalau ada orang yang pesan jamu, saya kirim-kirimi. Minta jamu saya antarkan," ucapnya ketika ditanyakan oleh Presiden.

Bantuan permodalan PNM Mekaar sebesar Rp 3 juta yang diterimanya membuatnya dapat meningkatkan perekonomian hingga memiliki penghidupan yang lebih baik.

"Dapat Rp 3 juta saya jualan pempek sama es campur," tuturnya.

Baca: Menyamar Jadi Orang Gila Lagi, Baim Wong Sampai Tak Dibukakan Pintu Seusai Dikasih Duit Ayahnya

Selain itu, Yuni juga mengakui bahwa dirinya kini dapat membuka kios usaha kecil-kecilan lewat bantuan tersebut.

Ia mengatakan sebelum menerima bantuan permodalan tersebut, dirinya menjalankan usahanya dengan cara berkeliling sendiri.

Baca: Jenazah Rasyidin Sudah Dikafani, Keluarga Bawa Lagi ke RSUD karena Lihat Darah Bercucuran di Kepala

"Tadinya berkeliling sekarang punya kios? Bagus. Ini yang kelihatan peningkatannya," sahut Presiden.

Jokowi kemudian menanyakan aktivitas usaha Yuni sehari-hari dari sejak mulai melayani pelanggan hingga mengakhiri kegiatan usahanya.

"Saya bikin pempek dari jam enam. Mulai buka jam sembilan, tutup abis Isya," jawabnya.

"Ini namanya kerja keras. Nanti insyaallah Ibu berhasil kalau kerjanya seperti ini," kata Presiden.

Presiden Joko Widodo memyapa nasabah mekaar saat meninjau penyaluran Program Mekaar binaan PNM di Kampung Pasar Kolot, Garut, Jawa Barat, Jumat (18/1/2019). Presiden meminta nasabah penerima program Mekaar bekerja keras dan meningkatkan usahanya sehingga bisa membantu perekonomian keluarga. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Presiden Joko Widodo memyapa nasabah mekaar saat meninjau penyaluran Program Mekaar binaan PNM di Kampung Pasar Kolot, Garut, Jawa Barat, Jumat (18/1/2019). Presiden meminta nasabah penerima program Mekaar bekerja keras dan meningkatkan usahanya sehingga bisa membantu perekonomian keluarga. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Etos kerja yang ditunjukkan Yuni disebut Presiden merupakan contoh dari perwujudan kerja keras yang menjadi salah satu nilai utama yang ditanamkan kepada para nasabah PNM Mekaar.

Lewat kerja keras itu pula, Yuni mulai dapat memperbaiki kehidupannya.

"Tadinya buat makan saja susah. Sekarang alhamdulillah sama suami juga bisa makan," ucap Yuni.

Di hadapan 524 nasabah PNM Mekaar di Kecamatan Kemayoran, Presiden kembali mengingatkan soal nilai-nilai utama yang harus dimiliki, yakni jujur, disiplin, dan kerja keras.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved