Pengusaha Beras: Yang Bilang Harga Beras Mahal Itu Hoaks
residen Joko Widodo menerima para pengusaha beras dari Pasar Induk Cipinang, Perkumpulan Penggilingan Padi, dan Pengusaha Beras Indonesia.
Penulis:
Seno Tri Sulistiyono
Editor:
Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menerima para pengusaha beras dari Pasar Induk Cipinang, Perkumpulan Penggilingan Padi, dan Pengusaha Beras Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (24/1/2019).
Wakil Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi), Billy Haryanto mengatakan, stok beras di Pasar Cipinang saat ini sangat cukup dan harganya stabil, bahkan cenderung menurun.
"Enggak (mahal), hoaks juga itu (kalau dibilang beras mahal). Kita pedagang maunya adem, kalau hatga mahal enggak mau kita," ujar Billy di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (24/1/2019).
Baca: Menghadap Jokowi, Buwas Lapor Masa Panen Jagung Di Garut
Dengan harga beras yang saat ini masih stabil, Billy pun melarang Presiden Jokowi untuk ke Pasar Cipinang, mengingat saat ini sedang masa kampanye Pilpres 2019.
"Iya enggak usah ke pasar-pasar. Bukan masalah melarang, harga stabil dikira pencitraan (nanti), karena masa kampanye," kata Billy.
Menurut Billy, harga beras di pasar sekarang beraneka ragam, mulai ada Rp 8.500 per kilo hingga Rp 25 ribu per kilo gram.
Baca: Happy Djarot Bagikan Momen Reuni Ahok dan Djarot Saiful Hidayat, Tampak Sosok Bripda Puput Nastiti
Sehingga, dirinya meminta kepada pihak luar, jangan melihat harga beras pada satu jenis saja.
"Jangan liat satu harga. Kalau murah enggak bagus petani yang kena, kalau mahal-mahal juga enggak bagus," ucap Billy.
Ketua Umum Perpadi Sutarto menjelaskan, pertemuan dengan Presiden untuk memastikan harga beras dan stok di lapangan dalam kondisi baik.
Baca: Persebaya Surabaya Semakin Matang Hadapi Persinga Ngawi
"Situasinya seperti itu, tentunya ini yang menjadi hal yang menggemberakan situasinya. Tidak ada gejolak harga," ucap Sutarto.
Sutarto juga menyampaikan, beberapa daerah akan memulai panen padi, misalnya di Sragen, Jawa Tengah.
"Itu yang kami sampaikan. Kami harapkan, sekaligus kombinasi dengan gimana kita bangun corporate farming," ucapnya.