Menghadap Jokowi, Buwas Lapor Masa Panen Jagung Di Garut
Direktur Utama Bulog Budi Waseso (Buwas) menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melaporkan hasil peninjauannya ke Garut, Jawa Barat.
lihat foto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama Bulog Budi Waseso (Buwas) menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melaporkan hasil peninjauannya ke Garut, Jawa Barat, terkait masa panen komoditas jagung.
"Bulog diperintah beliau untuk menyiapkan penyerapan jagung yang nanti dipanen dari masa panen yang diperkirakan bulan Februari, sudah panen di Garut," ujar Buwas di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (24/1/2019).
Baca: Happy Djarot Bagikan Momen Reuni Ahok dan Djarot Saiful Hidayat, Tampak Sosok Bripda Puput Nastiti
Menurut Buwas, masa panen jagung tidak hanya di Garut saja, tetapi ada di beberapa daerah lainnya dan tugas Bulog nanti akan melakukan penyerapan komoditas tersebut dari petani untuk stok kebutuhan peternak ayam.
"Kita sekarang sedang memetakan, tempat-tempat yang akan panen jagung di mana saja di seluruh wilayah yang tanam jagung. Itu nanti akan disiapkan untuk penyerapannya," ujar Buwas.
Baca: Mabes Polri: Bripda Puput Sudah Mengundurkan Diri Sebagai Polwan Sejak 9 Januari 2019
Meski sudah melakukan pengecekan ke Garut, Buwas mengaku belum mengetahui jumlah jagung yang panen nantinya.
Tetapi, jika produksinya berlebih di lapangan, maka Bulog akan mengambil alih untuk di pasok ke daerah yang kekurangan jagung.
Baca: Bukan Basuki Tjahaja Purnama, Lurah Kediaman Bripda Puput Sebut Nama Ini di Surat Pengantar Nikah
Adapun Harga Pokok Penjualan (HPP) untuk jagung, kata Buwas, sudah ditetapkan sebesar Rp 3.150, meskipun harga di lapangan mengalami penurunan senilai Rp 3 ribu.
"Sebanyak-banyaknya (diserap) di kala itu memang diperlukan, harga turun maka kita yang serap, Bulog. Kalau harga bagus di tingkat petani ya sudah biar saja, toh yang butuhkan peternak ayam," paparnya.
