Kamis, 2 Oktober 2025

Pilpres 2019

Fahri Minta KPU Larang Capres-Cawapres Bawa Contekan Saat Debat Pilpres

"Haram hukumnya membawa kerpean. gimana ini orang ada kerpean di anunya tuh," ujar Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, (18/1/2019).

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
Warta Kota/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Pasangan Capres-Cawapres 01 Joko Widodo dan Maaruf Amien, serta Capres-Cawapres 02 Praowo Subianto dan Sandiaga Uno, berfoto bersama Ketua KPU Arief Budiman saat akan dimulainya Debat Perdana Capres dan Cawapres di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (17/1/2019). Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk melarang pasangan calon Presiden dan wakil presiden membawa kerpean atau contekan pada debat Pemilu Presiden selanjutnya.

"Haram hukumnya membawa kerpean. Gimana ini orang ada kerpean di anunya tuh," ujar Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, (18/1/2019).

Menurut Fahri debat perdana Pemilu Presiden 2019, masih kalah seru ketimbang cerdas cermat anak sekolah.

Karena, penyelenggara debat memberikan kisi-kisi pertanyaan sehingga pasangan calon kemudian membawa contekan.

Menurut Fahri debat perdana yang berlangsung di Hotel Bidakara pada Kamis malam tidak layak untuk menilai kemampuan Capres-Cawapres.

"Ini tak layak bagi memilih Capres Indonesia, calon kepala negara yang begini besar. Kalau begini kan engga usah dia, yang lain juga bisa dong, artinya kalau begini caranya, orang engga perlu punya pengetahuan, karena dia membaca tulisan orang. ini yang saya kira sangat menyedihkan dari debat ini," kata Fahri.

Baca: Dialog: Pascadebat Capres-Cawapres, Siapa Unggul?

Fahri meminta pada debat selanjutnya KPU tidak memberikan kisi-kisi pertanyaan kepada pasangan calon.

Sehingga Capres dan cawapres dapat terlihat kapasitasnnya dari kemampuan menjawab secara spontan.

Bila kisi-kisi pertanyaan diberikan terlebih dahulu kepada Paslon, debat seperti sandiwara.

"Terus terang ini sandiwara yang membuat kita sangat malu, apalagi kalau dilihat negara-negara lain. Coba lihat di Youtube, ada debat Capres di Afrika sana saja, itu engga ada yang pake kerpean. Kita ini negara maju demokrasi nomor 4 di dunia apa nomor 3 negara demokrasinya, (tapi) demokrasinya direkayasa kaya gini," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved