Seleksi yang Transparan Antar Anak Pedagang Es Doger Jadi CPNS
Keringat Unu Hidayat sebagai pedagang es doger keliling di Kota Bandung, terbayar oleh kelulusan puteranya, Oki Priyadi (31) sebagai Calon Pegawai Neg
Ia mendapat nilai 140 pada Tes Karakteristik Pribadi (TKP) yang seharusnya 143. Sedangkan TIU skornya 90, dan TWK 115, sehingga nilai kumulatifnya 345. Adapun passing grade adalah TWK 75, TIU 80, dan TKP 143.
Tak lama setelah pengumuman, pemerintah, melalui Kementerian PANRB menerbitkan Permen PANRB No. 61/2018 tentang Optimalisasi Pemenuhan Kebutuhan Formasi PNS dalam Seleksi CPNS Tahun 2018. Dengan regulasi baru itu, Oki dinyatakan lolos dan berhak mengikuti tahap selanjutnya.
“Alhamdulillah banyak keajaiban,” ucapnya penuh syukur.
Rangkaian Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) yang dinilainya akuntabel dan transparan pun diikuti Oki. Ia yakin, dengan sistem komputerisasi, tidak ada celah untuk mengubah nilai atau perbuatan curang lainnya. Hasilnya, saat pengumuman, nilainya menempati posisi lima besar.
“Saya acungkan dua jempol untuk seleksi tahun ini,” imbuhnya.
Dari tahap awal hingga pemberkasan, ia merasa semuanya transparan. Dengan kelulusan ini, ia sempat diminta oleh sanak keluarganya untuk membantu kelulusan saudaranya.
“Saya katakan tidak bisa. Prosesnya sudah transparan, nilai keluar begitu selesai tes,” ujar Oki.
Selain membantu perekonomian keluarga, Oki yang aktif dalam berbagai kegiatan sosial ini juga ingin melayani masyarakat dari dalam sistem pemerintahan. Ia berharap bisa mengubah sistem yang sebelumnya dianggap lelet, menjadi birokrasi yang cepat, tanggap dan lugas.
Segala harapan itu, menurut Oki, tidak ada gunanya jika hanya sekadar berharap tanpa tindakan. Dengan mengubah sistem dari dalam, ia merasa bisa membantu negara ini.
“Kalau cuma harapan tanpa tindakan, ya harapan kosong saja,” ucapnya.
Oki bercerita, Imas Hotimah, sang ibu, sangat bangga ketika mengetahui Oki lolos menjadi CPNS. Diceritakan, sang ibu berpesan agar Oki jangan korupsi, karena masyarakat saat ini masih mengganggap birokrasi di Indonesia dekat dengan praktik korup.
Semangat Oki untuk bangkit dari berbagai keterpurukan, tak hanya terbayarkan oleh kelulusannya menjadi CPNS. Sarjana Ilmu Komputer ini juga berhasil meraih beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPSP) di Universitas Indonesia.
“Mudah-mudahan, istri saya di surga juga ikut bergembira,” pungkasnya. (*)