Minggu, 5 Oktober 2025

Elite Demokrat: Terima Kasih atas Kerja Polri Ungkap Pelaku Hoaks 7 Kontainer Surat Suara Tercoblos

Ferdinand Hutahaean memberikan apresiasi kinerja Polri dalam mengungkap dan menangkap pembuat hoaks tujuh kontainer surat suara telah dicoblos.

Tribunnews.com/ Taufik Ismail
Wakil Direktur Bidang Advokasi dan Hukum Prabowo-Sandi, Ferdinand Hutahaean di Posko Pemenangan Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, (6/11/2018). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Elite Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean memberikan apresiasi kinerja Polri dalam mengungkap dan menangkap pembuat hoaks tujuh kontainer surat suara telah dicoblos.

Dengan tertangkapnya pembuat hoaks tersebut, menurut Ketua Divisi Advokasi dan Hukum Demokrat, kebenaran mengenai isu liar surat suara yang sudah dicoblos menjadi terjawab.

"Kami mengucapkan terimakasih dan memberi apresiasi tinggi atas kinerja cepat Polri mengungkap pelaku pembuat hoaks ini. Kami mengucapkan terimakasih dengan dibukanya kebenaran atas isu yang beredar liar tersebut," ujar anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno ini kepada Tribunnews.com, Rabu (9/1/2019).

Meskipun demikian Ferdinand Hutahaean masih tetap meminta kepolisian untuk mengungkap tuntas dan menangkap siapa dalang atau otak di belakang hoaks tersebut.

Baca: Pengamat Apresiasi Kinerja Polri yang Menangkap Pembuat Hoaks 7 Kontainer Surat Suara

"Kami juga meminta kepada kepolisian agar membuka siapa tau ada otak dibelakang pelaku ini, selain motifnya yang harus dibuka agar tidak ada fitnah kepada siapapun," tegas Ferdinand Hutahaean.

Dia menegaskan, Demokrat mendukung upaya polri untuk mengusut kasus ini hingga selesai.

Karena kasus hoax tujuh kontainer surat suara yang sudah dicoblos itu telah mengakibatkan banyak korban lain yang dituduh sebagai penyebar hoaks. Padahal banyak yang niatnya bertanya dan mencari kebenaran atas isu ini.

"Kami pastikan bahwa BPN Prabowo Sandi akan mendukung langkah Polri untuk membawa kasus ini ke pengadilan," ujarnya.

Kasubdit I Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Kombes (Pol) Dani Kustoni mengungkapkan, modus yang dilakukan tersangka BBP adalah mengunggah baik berupa tulisan maupun rekaman audio suaranya soal 7 kontainer yang berisi surat suara yang telah tercoblos di beberapa platform, di antaranya melalui Whatsapp Group dan media sosial.

"Terkait modus operandi, Saudara BBP mem-posting melalui Twitter terkait tujuh kontainer berisi surat suara yang sudah dicoblos," ujar Dani di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (9/1/2019).

Dani mengatakan, tersangka BBP membuat rekaman untuk meyakinkan seolah-olah ada tujuh kontainer surat suara yang sudah tercoblos untuk pasangan capres-cawapres nomor urut 1.

Lalu, rekaman tersebut disebarkan ke grup WhatsApp yang dia miliki hingga viral.

"Tentunya ini adalah unsur sengajanya sangat terpenuhi. Pelaku sudah mempersiapkan, melalui perbuatan secara pribadi, yang bersangkutan juga sudah melakukan upaya penghapusan barang bukti yang disebarkan," ujar Dani.

Namun, kata Dani, dengan teknis yang dimiliki kepolisian, pelaku berhasil ditangkap di tempat persembunyiannya.

Pelaku telah berusaha menghilangkan barang bukti dengan menghapus akunnya, membuang ponselnya, dan melarikan diri.

"Pelaku berusaha meninggalkan rumah dan Kota Jakarta, sampai ditemukan di wilayah Sragen," ujar Dani.

Selain BBP, Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim juga telah menetapkan tiga tersangka penyebar konten hoaks itu. Mereka ialah LS, HY, dan J yang ditangkap secara terpisah di Balikpapan, Kalimantan Timur; Bogor Jawa Barat; dan Brebes, Jawa Tengah.

Hoaks mengenai tujuh kontainer surat suara pemilu yang sudah tercoblos tersebar melalui sejumlah platform, seperti YouTube dan WhatsApp.

Salah satunya tersebar melalui rekaman suara seorang lelaki yang menyatakan:

"Ini sekarang ada tujuh kontainer di Tanjung Priok sekarang lagi geger, mari sudah turun. Dibuka satu. Isinya kartu suara yang dicoblos nomor 1, dicoblos Jokowi. Itu kemungkinan dari Cina itu. Total katanya kalau 1 kontainer 10 juta, kalau ada 7 kontainer 70 juta suara dan dicoblos nomor 1. Tolong sampaikan ke akses, ke pak Darma kek atau ke pusat ini tak kirimkan nomor telepon orangku yang di sana untuk membimbing ke kontainer itu. Ya. Atau syukur ada akses ke Pak Djoko Santoso. Pasti marah kalau beliau ya langsung cek ke sana ya".

Setelah KPU dan Bawaslu melakukan pengecekan bersama pihak Bea Cukai, dipastikan bahwa informasi tujuh kontainer surat suara pemilu yang sudah tercoblos adalah hoaks.(*)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved